Tempe, Teater Mak Yong, dan Jaranan Diajukan ke UNESCO Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Photo Author
- Minggu, 30 Maret 2025 | 16:10 WIB
Seniman pentas jaranan di alu waktu lalu. (Zaini Arrosyid)
Seniman pentas jaranan di alu waktu lalu. (Zaini Arrosyid)

KRjogja.com - KEMENTERIAN Kebudayaan secara resmi mengajukan budaya tempe, Teater Mak Yong, Jaranan, untuk masuk dalam daftar representatif warisan budaya tak benda kemanusiaan UNESCO.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, pada Culture Ministerial Meeting Indonesia-Suriname yang dilaksanakan secara daring menyatakan komitmen Indonesia dalam upaya melestarikan warisan budaya tak benda Indonesia, dengan mengusulkannya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

"Indonesia berkomitmen untuk menjaga warisan budaya tak benda dan kami telah meratifikasi Konvensi 2003 untuk menjaga warisan budaya tak benda dan terus secara aktif mendaftarkan berbagai elemen tradisi budaya kita dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO. Kami percaya bahwa pengakuan internasional bukanlah tujuan akhir, tetapi cara untuk memastikan bahwa tradisi ini dilestarikan, dirayakan, dan diwariskan," kata dia dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).

Baca Juga: One Way Lokal Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 459 Salatiga Disetop

Fadli Zon menyebutkan bahwa pengajuan ini adalah langkah besar dalam mendukung tempe sebagai bagian dari identitas budaya nasional yang memiliki dampak luas.

"Tempe bukan sekadar makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga mencerminkan pengetahuan, budaya dan teknologi pangan tradisional yang terus hidup dan berkembang. Masuknya Budaya Tempe dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO akan semakin memperkuat tempe sebagai warisan budaya yang harus dijaga, sekaligus mendorong kesadaran global akan nilai budaya, manfaat gizi dan kesehatan, serta keberlanjutannya," jelas Fadli Zon.

Adapun, berkaitan dengan Teater Mak Yong karena seni pertunjukkan ini menyebar ke Indonesia, khususnya di wilayah Kepulauan Riau sejak awal abad ke-19.

Politikus Gerindra ini menegaskan, nominasi ekstensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama budaya antara Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Pemudik PKS Sukoharjo Buka Layanan Posko Mudik 2025

Nominasi melalui ekstensi budaya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kita dan menumbuhkan rasa saling menghargai antar berbagai bangsa yang memiliki budaya yang sama atau mirip dan menjalin kerja sama internasional.

"Mak Yong hidup dinamis juga di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau dan Sumatera. Dengan pengajuan ekstensi ini, Indonesia berkomitmen untuk turut serta dalam pelestarian Mak Yong sebagai seni pertunjukan tradisional yang kaya nilai budaya. Kami berharap kerja sama dengan Malaysia akan semakin erat, sehingga upaya pelindungan dan pengembangan Mak Yong dapat terus berkelanjutan," jelas Fadli.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X