Pameran 'Napak Teles' di Jogja Gallery, Mengalirkan Kesadaran Lewat Seni Tentang Air

Photo Author
- Kamis, 1 Mei 2025 | 21:00 WIB
Salahsatu karya lukisan di pamaeran 'Napak Teles' (Istimewa)
Salahsatu karya lukisan di pamaeran 'Napak Teles' (Istimewa)

KRJogja.com - YOGYA - Isu air sebagai sumber kehidupan menjadi sorotan utama dalam pameran seni visual bertajuk “Napak Teles: Tentang Kabarku, Sang Air...” yang digelar di Jogja Gallery mulai 2 hingga 7 Mei 2025.

Pameran ini menampilkan lebih dari 30 karya dari 16 seniman dan tujuh komunitas yang berfokus pada isu lingkungan dan pelestarian alam.

Baca Juga: 83 CPNS Kulonprogo Formasi 2024 Terima SK Pengangkatan, Tanamkan Jiwa Disiplin Dan Etos Kerja Baik

Dikuratori oleh Agustino Enrico Putra Perkasa, pameran ini merupakan inisiatif dari mahasiswa Program Studi S1-Tata Kelola Seni, FSRD ISI Yogyakarta, yang tergabung dalam Stekpohon Collective, sebagai bagian dari Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Tinjauan Kelola Pameran I.

Tak sekadar proyek akademik, Napak Teles menjadi ruang kontemplasi sekaligus perlawanan artistik terhadap ancaman ekologis yang kian nyata, khususnya terkait kualitas dan keberlangsungan air.

Dibuka secara resmi oleh GKR Mangkubumi pada Jumat (2/5) pukul 15.00 WIB, pameran ini menampilkan beragam medium dan pendekatan artistik yang merefleksikan relasi manusia dengan air.

Baca Juga: Kawan Lama Solution Bersihkan Borobudur Jelang Waisak dengan Alat Modern

Dari karya individu hingga instalasi kolaboratif, seniman seperti Nasirun, Iwan Wijono, hingga kolektif seperti Wayang Sampah dan Resan Gunung Kidul menyuarakan keresahan yang sama: bagaimana air, yang selama ini dianggap abadi, kini terancam akibat eksploitasi dan abainya kesadaran ekologis.

“Napak Teles tidak hanya menyajikan karya sebagai objek estetika, tetapi juga sebagai manifestasi gerakan dan refleksi sosial,” ujar Agustino dalam siaran persnya, Kamis (1/5).

“Kami ingin mengajak pengunjung untuk berpikir ulang tentang relasi kita dengan alam, serta bagaimana seni bisa menjadi medium perubahan,” imbuhnya.

Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 12.00 hingga 20.00 WIB. Dengan semangat kolaborasi lintas disiplin dan komunitas, Napak Teles menjadi ajakan terbuka untuk melangkah lebih sadar dan lebih bijak — seperti air, yang senantiasa mengalir namun tetap menjaga keseimbangannya. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X