Perayaan Sastra dan Bunyi di JAB Fest 2025, Efek Rumah Kaca hingga Seno Gumira Bertemu dalam Ruang Imajinasi

Photo Author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 07:25 WIB
Jogja Art + Books Festival (JAB Fest) selalu disambut antusias pecinta buuku di Jogja. (Instagram @dodo_hartoko)
Jogja Art + Books Festival (JAB Fest) selalu disambut antusias pecinta buuku di Jogja. (Instagram @dodo_hartoko)

Krjogja.com - YOGYA - Jogja Art + Books Festival (JAB Fest) 2025 kembali hadir sebagai ruang perayaan dan percakapan kreatif yang tak biasa. Digelar di The Ratan selama dua pekan penuh, mulai 19 Mei hingga 2 Juni 2025

Festival ini menyulut semangat baru dalam lanskap budaya Indonesia, mempertemukan nama-nama besar dari dunia seni, sastra, dan literasi dalam satu ekosistem kolaboratif.

Baca Juga: Prodi Informasi dan Hubungan Masyarakat Sekolah Vokasi Undip Beri Apresiasi, Banyak Alumni Yang Lulus CPNS

Mengusung tema “Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari: 82 Tahun Kuntowijoyo”, yang diambil dari novel pertama sang maestro, JAB Fest 2025 bukan sekadar festival—ia adalah laboratorium kebudayaan. Di sini, arkeologi sastra berbaur dengan seni kontemporer, menciptakan ruang reflektif dan eksperimental yang membuka peluang bagi wacana dan tafsir baru.

Lebih dari 50 tokoh lintas bidang hadir menghidupkan panggung diskusi dan pertunjukan, termasuk Seno Gumira Ajidarma, Nirwan Dewanto, Nasirun, Tisna Sanjaya, St. Sunardi, hingga Nezar Patria.

Tak ketinggalan, grup musik Efek Rumah Kaca akan tampil dalam segmen spesial “The Sounds of Poetry”, menjembatani dunia lirik dan irama dalam pengalaman puitik yang menggugah.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Terima Gelar Doctor of Divinity dari Hartford International University

“JAB Fest bukan cuma soal buku atau seni, tapi tentang keberanian menyatukan dua dunia itu dalam satu napas kebudayaan,” ujar Dodo Hartoko, Ketua Program JAB Fest 2025 dalam siaran persnya. “Kami ingin menghadirkan nama-nama yang relevan—mereka yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membentuk kesadaran kritis di masyarakat.”

Festival tahun ini menyuguhkan delapan program utama—mulai dari Ngobrolin Buku, Pidato Kebudayaan, hingga Seni + Literasi—dengan format yang beragam: kuliah umum yang tak biasa, pertunjukan puisi, diskusi bebas, hingga instalasi seni yang interaktif dan terbuka untuk publik secara gratis.

Lebih dari sekadar menonton, pengunjung diajak menjadi bagian dari proses kreatif itu sendiri. JAB Fest bukan hanya panggung, tapi juga ruang dialog yang hidup—tempat di mana gagasan, karya, dan percakapan tumbuh bersama.

Festival ini terselenggara atas dukungan berbagai pihak yang peduli pada ekosistem seni dan literasi Indonesia, termasuk Telkomsel, Pegadaian, The Ratan, dan Scream Production. Untuk jadwal lengkap dan pendaftaran program, publik dapat mengikuti akun resmi Instagram @jogja.artbooks.fest.

JAB Fest 2025 bukan sekadar festival—ia adalah titik temu para pemikir, pemimpi, dan penikmat. Di sinilah karya dirayakan, ide-ide bertumbuh, dan masa depan kebudayaan Indonesia dipertaruhkan dalam dialog lintas bidang yang segar dan berkelanjutan. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X