ARTJOG 2025 Siap Menggebrak Yogyakarta Setelah Sukses Besar di Surabaya

Photo Author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 18:25 WIB
Salahsatu karya di ARTJOG 2025 di Surabaya (Ist)
Salahsatu karya di ARTJOG 2025 di Surabaya (Ist)

Krjogja.com - YOGYA - Setelah berhasil mencuri perhatian publik Surabaya, ARTJOG 2025 kini bersiap menyapa para pecinta seni di Yogyakarta dengan suguhan lebih besar dan beragam.

Program pembuka bertajuk Road to ARTJOG 2025 – ARAK-ARAK: Midnight Haze and The Drifting Flocks yang digelar di lantai tiga Pasar Tunjungan, Surabaya, pada 19 April–3 Mei lalu, ditutup manis dengan catatan impresif: lebih dari 5.000 pengunjung datang dalam dua minggu pelaksanaan.

Baca Juga: Pembagian Bibit Tanaman dalam Penyerahan Siswa Kelas 12 MAN 3 Kulonprogo

Pameran yang memadukan karya retrospektif seniman Yogyakarta Jompet Kuswidananto, dikurasi oleh Ayos Purwoaji, berhasil menghadirkan pengalaman seni yang tidak biasa—menghidupkan ruang kosong yang terbengkalai menjadi galeri penuh atmosfer magis.

Tak hanya mengusung instalasi visual, program ini juga menggandeng komunitas seni lokal untuk mengadakan tur pameran, diskusi publik, hingga bincang bersama seniman. Kolaborasi yang hangat antara ARTJOG dan pegiat kreatif Surabaya menjadi bukti betapa seni bisa menjangkau dan menyatu dengan berbagai lapisan masyarakat.

“Road to ARTJOG di Surabaya adalah bentuk penghormatan kami untuk publik yang selama ini setia mengikuti ARTJOG. Antusiasmenya luar biasa dan melebihi ekspektasi,” ujar Heri Pemad, pendiri sekaligus CEO ARTJOG.

Baca Juga: Skuad PSS Sudah Dibubarkan, Para Pemain Kembali ke Keluarga dengan Ucapan Haru

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kota dan komunitas sebagai napas utama ARTJOG yang selalu berkembang dari tahun ke tahun.

Kini, sorotan beralih ke Yogyakarta. ARTJOG 2025 akan berlangsung mulai 20 Juni hingga 31 Agustus di Jogja National Museum, mengusung tema besar Motif: Amalan.

Ini adalah bab terakhir dari trilogi 'Motif' karya kurator Hendro Wiyanto, melanjutkan Motif: Lamaran (2023) dan Motif: Ramalan (2024). Tahun ini, ARTJOG mengajak publik untuk merenungkan: bisa kah seni menjadi “amalan” — sebuah tindakan kebaikan yang berdampak sosial?

Sebanyak 47 seniman akan ambil bagian dalam pameran utama. Dua di antaranya adalah seniman komisi khusus: Anusapati (Yogyakarta) dan REcycle EXPerience (Bandung).

Sementara itu, tiga proyek istimewa dari Murakabi Movement (Yogyakarta), Ruang Rupa (Jakarta), dan Devfto Printmaking Institute (Bali) juga akan turut memperkaya pengalaman visual dan konseptual para pengunjung.

Yang tak kalah mencuri perhatian adalah program baru bertajuk Spotlight, yang akan menampilkan karya kolaborasi aktor Reza Rahardian dalam rangka 20 tahun kariernya di dunia seni peran.

Instalasi berjudul Eudaimonia ini merupakan hasil kerja sama lintas disiplin dengan nama-nama besar seperti Garin Nugroho, Andra Matin, Davy Linggar, hingga koreografer Siko Setyanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X