'Kampus Biru Menolak Ayah' Merayakan 80 Tahun Ashadi Siregar

Photo Author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 15:17 WIB
Ashadi Siregar di antara Landung Simatupang dan Rosana Hariyanti. (Foto: Istimewa)
Ashadi Siregar di antara Landung Simatupang dan Rosana Hariyanti. (Foto: Istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Nukilan dari dua novel karya Ashadi Siregar dihadirkan lewat 'dramatic reading' bertajuk 'Kampus Biru Menolak Ayah' di IFI/LIP, Jalan Sagan 3, Yogyakarta, Sabtu (5/7/2025). Rosana Hariyanti membacakan nukilan novel 'Cintaku di Kampus Biru' yang terbit 1972 dan Landung Simatupang membacakan nukilan 'Menolak Ayah' (2018).

Rosana seorang alumnus jurusan Sastra Perancis FIB UGM, sekarang mengajar di Prodi Sastra Perancis FIB Unibraw, Malang. Sementara Landung yang juga lulusan UGM kini populer sebagai aktor dan sutradara teater.

Perhelatan ini diprakarsai Sastra Bulan Purnama (SBP) berkolaborasi dengan Freedom Institue, Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia, Balai Bahasa Yogyakata, IFI/LIP, dan Perkumpulan Seni Nusantara Baca.

Baca Juga: Kapan Jemaah Haji DIY Pulang? Ini Jadwalnya

"Keduanya pernah berkecimpung di Teater Gadjah Mada," ujar Ons Untoro, koordinator SBP, Rabu (25/6/2025).

Ons menyebutkan, pentas ini untuk merayakan 80 tahun usia Ashadi Siregar yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 3 Juli 1945. Perlunya menampilkan acara ini, kata Ons, karena sebagai sastrawan dan ilmuwan sosial, Ashadi telah memberi sumbangan berharga untuk bangsa ini melalui karya-karya yang telah dihasilkan.

"Sastra Bulan Purnama merasa perlu membuat edisi spesial untuk menandai 80 tahun usianya dengan satu peristiwa budaya, yakni pembacaan petikan novel karya Ashadi Siregar, yang ditulis awal, dan ditulis akhir," katanya.

Baca Juga: Tahapan SPMB Dimulai, Sekolah Diminta Pertahankan Mutu Pendidikan

Sebagai novelis, Ashadi sudah menulis 12 novel, empat di antaranya difilmkan. Menarik untuk mengenang kariernya sebagai novelis, jurnalis, serta akademikus. Selain dikenal sebagai novelis, Ashadi mengajar Ilmu Komunikasi di Fisipol UGM, sehingga suntuk menekuni ilmunya dan dikenal luas sebagai ahli ilmu komunikasi. Ia juga melatih para wartawan melalui Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerbitan Yogya (LP3Y) yang dipimpinnya. (Ewp)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X