Tim UST dan ISI Yogyakarta Berdayakan UMKM Borobudur lewat Batik Kontemporer

Photo Author
- Minggu, 7 September 2025 | 13:26 WIB
Tim pengabdian bersama peserta dalam kegiatan pelatihan pembuatan canting cap batik. (Istimewa)
Tim pengabdian bersama peserta dalam kegiatan pelatihan pembuatan canting cap batik. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengadakan pelatihan inovasi desain kreatif motif batik dan pelatihan pembuatan batik kontemporer sebagai upaya pengembangan produk unggulan destinasi wisata di kawasan Borobudur.

Kegiatan ini dilaksanakan di UMKM Rumah Batik Borobudur, Jalan Rakai Pikatan, Dusun Sabrangrowo, RT 02 RW 09, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada 19 Juli 2025 dan akan berakhir 15 Desember 2025 dan merupakan hibah pendanaan dari DPPM Kemdiktisaintek Tahun anggaran 2025.

Baca Juga: Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba Telah Diautopsi, Investigasi Berjalan

Tim Pengabdian diketuai oleh Nugroho Heri Cahyono MSn (UST), beranggotakan Dr Deddy Setyawan SSn MSn (ISI Yogyakarta) dan Dr Insanul Qisti Barriyah MSn (UST). Selain kegiatan pelatihan inovasi desain kreatif motif batik dan pembuatan batik kontemporer, juga mengadakan pelatihan pembuatan canting cap batik berbahan dasar limbah kardus, pelatihan pembuatan batik dengan pewarna alam dan pelatihan serta pendampingan pemasaran berbasis digital marketing.

Ketua tim pengabdian Dosen Pendidikan Seni Rupa UST, Nugroho Heri Cahyono menuturkan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk memberdayakan anggota UMKM Rumah Batik Borobudur dalam pengembangan industri batik dengan inkubator kreatif dan inovasi desain motif batik khas Borobudur berbasis digital marketing. "Dengan begitu dapat mensejahterakan anggota pengelola UMKM Rumah Batik Borobudur dan sekaligus sebagai upaya melestarikan cagar budaya candi Borobudur," katanya, Sabtu (6/9/2025).

Baca Juga: Indonesia dan Belanda Sepakat Lanjutkan Repatriasi Benda Budaya

Heri menyampaikan bahwa karya inovasi desain motif batik tersebut berupa inovasi dalam membuat desain motif batik yang bersumber dari potensi daerah dan juga dari cagar budaya candi, khususnya Candi Borobudur. Relief candi Borobudur tersebut kemudian dideformasi dan distilisasi menjadi motif batik yang estetis.

"Dengan konsep tersebut, industri batik ini tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan cagar budaya candi. Selain itu kegiatan ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan batik kontemporer sehingga mampu menjawab kebutuhan pasar," ujarnya.

Baca Juga: Diduga Gunakan Dokumen Palsu, WNI Ditangkap di Perbatasan India-Nepal

Pelatihan dan pendampingan inovasi desain kreatif motif batik dan pelatihan pembuatan batik kontemporer ini menjadi kegiatan yang tepat bagi pengelola UMKM Rumah Batik Borobudur. Sehingga karya inovasi motif batik tersebut diharapkan mampu meningkatan kuantitas dan keanekaragaman produk unggulan yang estetis di UMKM Rumah Batik Borobudur dan sekaligus mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan pariwisata di Borobudur. (Dev)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X