seni-budaya

JIBB 2023 Bentuk Keseriusan Upaya Pelestarian Batik

Jumat, 23 Juni 2023 | 21:50 WIB
GKR Hemas mencanting secara virtual menandai peluncuran JIBB 2023 didampingi GKBRAA Paku Alam, Sri Paduka Paku Alam X dan Arif Rahman Hakim. (Istimewa)

Krjogja.com - JAKARTA - Adanya Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023, selain bentuk keseriusan dalam upaya pelestarian batik. Keberadaan JIBB 2033 juga bisa melindungi, mengembangkan, memberdayakan, dan memanfaatkan warisan seni budaya wastra batik. Dengan begitu, dapat mendukung keberadaan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia dan memberikan nilai atau daya jual yang tinggi.


"Sejak Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia pada 18 Oktober 2014 oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council), Pemda DIY bersama Dekranasda DIY berupaya untuk mengejawantahkan predikat tersebut. Adapun bentuknya dengan melalui kegiatan yang membumi dan dapat melibatkan semua elemen masyarakat baik pecinta dan pelaku usaha batik maupun masyarakat umum," kata Wakil Gubernur (Wagub)DIY, Sri Paduka Paku Alam X dalam acara launching Jogja International Batik Biennale 2023 dengan tema 'Borderless Batik' atau batik tanpa batas di Sarinah Jakarta, Jumat (23/6/2023).


Wagub DIY mengatakan, penyelenggaraan JIBB yang dimulai pada tahun 2016 merupakan langkah nyata DIY untuk makin mengangkat citra Yogya sebagai Kota Batik Dunia. Kegiatan JIBB tersebut diadakan setiap dua tahun sekali dengan puncak acara bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional pada bulan Oktober.


[crosslink_1]


"JIBB 2023 diawali dengan launching yang menampilkan display batik koleksi Kraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman Yogyakarta dengan konsep Batik Daur Hidup. Setelah itu diikuti dengan rangkaian kegiatan seminar international hybrid serta puncak acara pada Oktober 2023 atau bertepatan dengan Hari Batik Nasional," terangnya.


Dalam acara launching JIBB 3033 itu ditayangkan video Kisah Jogja International Batik Biennale. Dimana dalam video ini menceritakan mengapa Yogya ditunjuk sebagai 'Kota Batik Dunia'. Hal itu dikarenakan Yogya memenuhi 7 kriteria meliputi nilai sejarah, keaslian, nilai pelestarian. Nilai ekonomi, nilai ramah lingkungan, nilai Global,dan nilai keberlanjutan.


Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas menyampaikan predikat dan prestasi prestisius Jogja Kota Batik Dunia mengandung konsekuensi yang tidak sederhana terkait tugas konservasi, pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan batik, baik sebagai seni maupun industri di DIY. Konsekuensi dari penetapan tersebut dilakukan penilaian atau evaluasi oleh Dewan Kerajinan Dunia setiap dua tahun sekali dengan membuat event-event batik berkualitas guna semakin mempertegas Jogja Kota batik Dunia.


“Kita selalu melakukan pembaharuan mulai dari tema setiap kali pelaksanaan daripada JIBB. Itu yang penting dan selalu kita upayakan sebaik-baiknya. Tentu banyak hal yang harus kita perbarui agar setiap saat batik bisa bertahan dengan konsep tradisionalnya. Yang tidak kalah penting supaya kita selalu mengapresiasi batik sebagai penanda budaya bangsa yang lebih fleksibel digunakan oleh semua orang,” tuturnya.


Terkait pemilihan Jakarta sebagai lokasi peluncuran, GKR Hemas mengungkapkan beberapa negara asing yang terlibat ikut bersama-sama membatik secara virtual pada peluncuran JIBB dua tahun lalu, Akhirnya dari situ banyak negara memberikan respon positif ingin berpartisipasi. Teristimewa tahun ini, maka peluncuran JIBB 2023 dilakukan di Jakarta agar dikenal sebagai event nasional maupun internasional.


“Pemda DIY dan Dekranasda DIY bertanggung jawab menyelenggarakan JIBB setiap dua tahun sekali guna menjaga dan mempertahankan Jogja Kota batik Dunia. Predikat tersebut mengandung konsekuensi yang tidak sederhana terkait tugas konservasi, pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan batik, baik sebagai seni maupun industri di DIY, termasuk melibatkan dan memberdayakan UMKM batik serta mendekatkan batik kepada generasi muda,” terangnya. (Ria/Ira)

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB