seni-budaya

Diikuti 41 Seniman, ARTJOG "Time (to) Wonder" Dikemas Luring dan Daring

Jumat, 2 Juli 2021 | 16:15 WIB
Direktur ARTJOG Heri Pemad (kanan) saat memberikan keterangan pers. (ist)

SLEMAN, KRJOGJA.com- Festival tahunan seni rupa ARTJOG akan kembali digelar pada 8 Juli hingga 31 Agustus 2021 di Jogja National Museum. Merujuk ‘waktu’ sebagai kata kunci, festival tahun ini meneruskan edisi kedua dari trilogi pameran arts in common, dibingkai dengan tajuk "Time (to) Wonder". Pameran akan menampilkan karya mutakhir dari 41 seniman (perorangan maupun kelompok) yang semuanya tinggal dan bekerja di Indonesia.

Direktur ARTJOG Heri Pemad menjelaskan, penyelenggaraan ARTJOG Resilience pada 2020 silam menjadi pembelajaran yang sangat berharga dalam karirnya sebagai direktur sebuah festival.

“Tahun lalu kami melempar gagasan tentang resiliensi, sebagai penyuntik semangat untuk kita semua agar dapat bertahan, bahkan bangkit di kala krisis. Belajar dari gagasan itu, kami menganggap bahwa selama kami mampu, ARTJOG harus tetap hadir untuk masyarakat, meskipun diselenggarakan di tengah berbagai keterbatasan,” lanjutnya.

Salah satu seniman pengisi yang sekaligus vokalis FSTLST  Sirin Farid Stevy berkolaborasi dengan ayahnya, Asto Puaso menampilkan karya "Reaktor Donga Dinonga" (2021).

“Isu yang saya bawakan itu merupakan karya instalasi dilengkapi dengan beberapa artefak lain dan ada presentasi beberapa karya visual yang saya buat selama dua tahun terakhir selama menemani proses pencarian dan akan ditempatkan dalam satu ruang,” ujar Farid.

Selain program pameran, ARTJOG juga akan menghadirkan program edukasi seperti Young Artist Award (yang sempat absen di tahun lalu), Exhibition Tour dan Meet the Artist. Lebih lanjut, program Expanded ARTJOG masih dihadirkan sebagai siasat dalam pengelolaan festival seni, merekam realita yang terjadi di baliknya.

Program pertunjukan kemudian dijadwalkan setiap akhir pekan untuk mempresentasikan beragam karya musik, teater, tari kontemporer dan performance art. Program lainnya, ARTCARE yang awalnya sebagai salah satu wujud kontribusi seniman dan pegiat seni bagi kemanusiaan, kini meningkatkan kualitasnya agar bisa memberi dampak yang lebih luas pada ekosistem seni.

Halaman:

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB