seni-budaya

Semesta Perempuan' di Tengah Pandemi lewat Seni Dipamerkan di Museum Basuki Abdullah

Rabu, 19 Agustus 2020 | 09:05 WIB
suasana pameran lukisan (istimewa)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Perempuan sebagai sumber inspirasi merupakan tema klasik yang sudah ada, bahkan sejak peradaban hadir. Tema ini semakin menguat saat perempuan menjadi garda terdepan keluarga dalam menghadapi pandemi global Covid-19.

Karena itu 'Semesta Perempuan' Peran Perempuan di Tengah Pandemi lewat Seni di pamerkan di Museum Basuki  Kurator Abdullah.Demikian Pameran Citra Smara Dewi dalam keterangan resminya Selasa (18/8 2020)

Tema perempuan dipilih dengan pertimbangan sebagian karya-karya Basoeki Abdullah memiliki “spirit keperempuanan” baik dalam konteks estetis, sensualitas, hingga spiritual.

Pameran dilaksanakan mulai 25 September sampai 25 Oktober 2020.

Demikian Citra Smara Dewi .

“Pameran ini juga untuk merayakan ketokohan Basoeki Abdullah dalam terus konsisten bekerja dengan karya karya seni lukisnya,” jelas Citra .

Pameran akan diikuti 15 perupa dari Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Kelimabelas perupa tersebut adalah Agustan, Afriani, Citra Sasmita, Erica Hestu Wahyuni, Ika Kurnia Mulyati, Guntur Wibowo, Indyra, Ponkq Hary Purnomo, Tubagus Patoni, Reza Pratisca Hasibuan, Syis Paindow, Ignasius Dicky Takndare, Prajna Deviandra Wirata, Mahdi Abdullah, Vikey Yordan.

“Museum Basoeki Abdullah mengundang para perupa yang berkutat dengan karya-karyanya untuk meneguhkan atau bahkan mengembangkan tema tersebut. Artinya, para seniman peserta diminta untuk berkarya dengan gaya, cara, penafsiran, isi dan narasi secara personal diri sendiri terhadap wacana tema dan bentuk pameran yang ditawarkan,” jelas Citra.

Kelimabelas karya yang dipamerkan merupakan karya seni lukis di atas kanvas dengan eksplorasi media yang beragam mulai dari cat minyak, cat akrilik, bolpoin.

Begitu pula genre seni lukis yang menjadi pilihan seniman bisa bervariasi mulai dari realisme, ekspresionisme, impresionisme hingga metarealis-surealisme.

“Karya yang dipamerkan sebagian besar merupakan karya terbaru, tahun 2020, yang khusus diciptakan perupa pada pameran ini dengan mengangkat berbagai dinamika sosial budaya yang tengah terjadi, termasuk di dalamnya tema kemanusiaan, Pandemi Covid-19,” imbuh Citra.

Pameran rencananya akan dilaksanakan secara daring dan luring atau secara fisik. Pameran secara fisik diselenggarakan dengan memperhatikan standar protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah.

Halaman:

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB