JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintah Republik Indonesia menerima kembali benda cagar budaya yang berhasil diselamatkan oleh Pemerintah Australia dari praktik penyelundupan dan perdagangan ilegal.Â
Penyerahan dilakukan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) kepada Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, dengan disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Turut hadir Duta Besar RI di Australia, Duta Besar Australia di Indonesia, dan Kepala Divisi Hubungan Internasional, Kepolisian RI.
"Dengan telah disahkannya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, maka Kemendikbud memiliki payung hukum yang kuat dan semakin jelas apa-apa saja yang harus dilakukan untuk melindungi dan memelihara berbagai artefak ataupun nilai-nilai budaya, baik yang benda maupun takbenda," disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.Â
Mendikbud mengapresiasi pemerintah Australia yang cepat merespon keinginan pemerintah Indonesia agar menyita dan mengembalikan tengkorak Asmat yang ditawarkan di sebuah situs di internet pada tahun 2014. Australian Federal Police segera melakukan penyitaan dan mendapatkan tiga tengkorak lainnya. Tengkorak tersebut kemudian diteliti oleh University of New England dan dinyatakan asli dan berasal dari Suku Asmat dan Dayak.Â
Kemudian, Department of Communication and the Arts Australia menyampaikan secara resmi keinginan untuk mengembalikan kepada pemerintah Republik Indonesia. Apresiasi juga diberikan kepada Kemenlu yang yang telah berupaya keras menyelamatkan berbagai benda cagar budaya yang banyak diselundupkan dan diperdagangkan di luar negeri.Â
Penyerahan kembali benda cagar budaya ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk melindungi benda cagar budaya yang tidak ternilai harganya. "Penyerahan ini merupakan bukti nyata dari kerja sama penegakkan hukum. Buah dari diplomasi dan kerja bersama antara Indonesia dan Australia. Diplomasi bekerja, diplomacy delivers," tutur Menlu Retno Marsudi.Â
Ditambahkan Retno, hal ini dapat dilakukan atas kerja sama yang baik antara Kemenlu RI, Kemendikbud RI, Kepolisian RI, Australian Federal Police, Department of Communication and the Arts Australia, Department of Foreign Affairs and Trade Australia, Department of Home Affairs and Border Protection Australia, Kedutaan Besar RI di Canberra, dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. (Ati)