PERAN Prof dr Sardjito sangat besar dalam berdirinya Republik Indonesia. Perannya sangat terlihat di dunia kesehatan, khususnya dalam membatu perjuangan kemerdekaan.
Saat agresi Belanda, Sardjito melihat gelagat yang kurang baik dari Belanda. Dr Sardjito memiliki pemikiran brilian untuk segera mengamankan vaksin cacar dari Bandung ke Klaten. Melalui media seekor kerbau, vaksin tersebut dibawa untuk diamankan agar tidak diketahui pasukan kolonial.
Ternyata, perkiraan Dr Sardjito tepat. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, Bandung membara. Pejuang Indonesia membumihanguskan Bandung agar tidak dikuasai penjajah. Beruntung vaksin cacar tersebut sudah terselamatkan menuju Klaten.
Itulah sekelumit penggal perjuangan sosok Dr Sardjito yang terekam dalam pergelaran Ketoprak Ringkes Tjap Tjonthong dengan lakon 'Sang Presidhen' di Convert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Senin (18/6) malam. Pentas di bawah arahan sutradara Susilo 'Den Baguse Ngarso' Nugroho dan Marwoto 'Kawer' ini memang ditujukan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan tinggi bagi perjuangan Dr Sardjito di dunia medis Indonesia.
"Indonesia butuh banyak dokter. Banyak penyakit yang diderita masyarakat. Karena itu saya berharap di Klaten ini dibuka pendidikan kedokteran. Saya minta Abdurrahman Saleh dan Herman Yohanes ikut membantu menjadi pengajar. Karena sekolah kedokteran di Bandung sudah ikut hancur," ucap Dr Sardjito yang diperankan Bayu Saptama.
Baca juga:
Alhamdulillah..Lebaran di Jogja Aman, Laka Lantas Menurun