YOGYA, KRJOGJA.com - Suasana Jogja Gallery terlihat berbeda dari biasanya Selasa (1/8/2017) petang. Tak kurang 60 karya lukis dan instalasi terlihat mewarnai ruang pamer yang berada di Jalan Pekapalan Alun-Alun Utara.
Ternyata, karya-karya tersebut merupakan hasil olah rasa Paguyuban Seniman Imogiri, Dlingo dan Jetis (Sidji) yang akan memulai pameran bertajuk "Wangsit". Tak kurang 24 seniman terlibat dalam pameran yang digelar hingga 10 Agustus 2017 mendatang.
Alex TMT, tim kurasi Wangsit mengatakan tema yang cukup nyeleneh tersebut diambil sebagai perwujudan berkesenian anggota paguyuban yang sebenarnya bukan berprofesi tunggal sebagai seniman. Menurut dia, wangsit atau ilham bukanlah hal yang begitu saja didapat tanpa lelaku terlebih dahulu meski begitu kental diidentikkan dengan wilayah Imogiri dan sekitarnya.
"Tema wangsit diambil sebagai salah satu implementasi proses kehidupan dengan latarbelakang bahwa hal ini tak begitu saja didapatkan. Wangsit atau ilham, ide gagasan merupakan hasil dari sebuah proses dan ini salah satu hasil dari berprosesnya teman-teman dari Paguyuban Seni Sitji," ungkapnya.
Mardiyanto, salah satu tim kurasi lain menambahkan karena latarbelakang yang berbeda satu sama lain maka teknik yang digunakan untuk membuat karya pun berbeda satu sama lain. "Kami tidak saling serang teknik di paguyuban ini, namun malah menyadari adanya pembaharuan yang menarik di masing-masing karya," terangnya.
Paguyuban Seni Sidji sendiri mulai dibuat pada 1999 lalu dengan anggota yang berasal dari tiga lokasi Imogiri, Dlingo dan Jetis. Anggotanya pun berasal dari berbagai latarbelakang seperti seniman profesional, guru, ibu rumah tangga, pengrajin bahkan hingga tukang las.
Mereka beranggapan seni itu bukan hanya milik segelintir orang yang disebut seniman saja namun mampu merakyat dan mencair. Karena itulah menurut mereka seni bukanlah hal yang eksklusif seperti yang dibayangkan selama ini. (Fxh)