seni-budaya

Yoyok Pentaskan Tari Hasil Rizet Seni Budaya Pesisiran di TBJT

Rabu, 27 September 2023 | 14:50 WIB
Tari Manggar Kampung Melayu dipentaskan di Taman Budaya Jawa Tengah.

KRjogja.com - SEMARANG - Perhelatan Seni dalam tajuk Gelar Tari Jawa Tengah ke-3 yang digelar Forum Silaturahmi Sanggar Tari Jawa Tengah bersama Taman Budaya Jawa Tengah, pada Sabtu (23/9/2023) mendapat perhatian antusias dari masyarakat seni Jawa Tengah.

Pertunjukan tari dari berbagai darah Jawa Tengah ini menampilkan diantaranya Tari Lengger Gunungsari dan Tari Ocar Acir dari Sanggar Graha Mustika Kabupaten Banyumas, Tari Batik Gringsing dari Sanggar Jagadhita Kabupaten Batang, Tari Salatiga Super Tangguh dari Sanggar Sakuntala Kota Salatiga, dan Tari Pelangi Perbatasan oleh Padepokan Seni Tari Giyan Laksita Kabupaten Cilacap.

Satu hal yang menarik perhatian diantara beberapa tari yang ditampilkan, muncul tarian hasil ekplorasi dan rizet budaya pesisiran yang digali dari pesisir Kota Semarang Tempo Dulu oleh empu tari Indonesia, Prof Dr Yoyok Bambang Priyambodo, dosen tari serta pemilik sekaligus pengasuh Sanggar Tari Greget Semarang.

Baca Juga: Remaja Rawan Tindak Kekerasan Dan Kejahatan, BKKBN Lembagakan Generasi Berencana

Yoyok memang tak asal menciptakan produk tarian. Melainkan dia harus mendalami dulu budaya masyarakat yang akan menjadi latar belakang tariannya. Dari sini lah setiap produk tari Yoyok mengandung nilai filosofi, bahkan sebagian orang mengatakan banyak yang sakral.

Pada tampilan di Taman Budaya Jawa Tengah, Yoyok Bambang Priyambodo menampilkan Tari Manggar Kampung Melayu dan Tari Tenun Lurik.

Yoyok mengungkapkan, di abad ke tujuh belas, jejak langkah peradaban pesisir pantai utara, utamanya sekarang di wilayah Dadap Sari tumbuh budaya yang didasari perpaduan Melayu dengan Jawa. Nuansa Islami sangat mendominasi budaya pesisiran Semarang kala itu.

Manggar yang merupakan bunga atau cikal bakal buah kelapa yang banyak tumbuh di pesisir menjadi salah satu simbol budaya yang diangkat. Dimana setiap kemeriahan acara budaya selalu ada ‘kembang manggar’ yang selalu ikut di arak. Selain itu ada pula bebunyian musik rebana dengan alunan musiknya yang rampak.

Baca Juga: Arsul Sani Jadi Hakim Konstitusi, Apa Alasannya?

Pementasan Tari Manggar Kampung Melayu cukup memukau hadirin. Yoyok mengakui tidak sendiri merampungkan tari karya ciptanya ini. Dia dibantu Annastasya Rahmadani sebagai asisten pelatihnya. Juga muridnya, Deva Amelia sebagai penari Ratu Gayatri, dan penari lainnya seperti Adinda Sekar, Talitha Yumna, Dhiara Adinda, Quinsha Ajrina, Gabriel Jessica, Rizki Wulan, Nayla Salsabila, Amanda Kikantya, Fatma Azkia, Rareta Fellishka, Izza Aurellia, Anindya Aulia, Andhira Alifah, dan Trigaluh Wilujeng.

“Tarian ini merupakan sebuah sajian Tari Kreasi Tradisi Pesisiran Semarangan yang terinspirasi dari Budaya Kampung Melayu Kecamatan Semarang Utara Kelurahan Dadapsari Kota Semarang. Arak-arakan Manggar dan tetabuhan rebana mengelilingi kampung merupakan tradisi budaya turun-temurun sejak dahulu dan keberadaanya kami jadikan sumber penggarapan karya tari sehingga bias menjadi bentuk atraksi wisata budaya di Kampung Melayu Semarang,” ujar Yoyok.
Sajian kedua, Tari Tenun Lurik juga tak kalah apiknya. Tari ini menggambarkan latar belakang produk kerajinan lurik warisan leluhur bangsa Indonesia utamanya di Pedan Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Jepara dan lainnya di Jawa Tengah yang hingga kini masih lestari dan berkembang.

Baca Juga: Poltek Nuklir Luluskan 102 Mahasiswa, Siap Ambil Bagian Nuclear for Peace

Berbeda dengan Tari Manggar Kampung Melayu, dalam melatih gerak Tari Lurik ini Yoyok diasisteni Maria Benita dan Fairuz Salma. Adapun penari Sanggar Greget yang terlibat antara lain Nabila Najwa, Arifa Cita, Lathifah Oktavia, Ema Raihanah, Naysilla Noor, Syahrani Novaliza, Syakira Kamila, Naifah Vania, Dwi Alya, Mustika Sari, dan Gadiza Almaghfira.

Iringan ke dua Tarian tersebut disusun oleh Canadian Mahendra dengan Penata Rias dan Busana Tri Narimastuti, serta Pimpinan Produksi Sangghita Anjali, Sekar Arum, Hasya Alvinki, Maria Benita, Annastasya Rahmadani, Veroma Billy, Arifin, Agus Winarno, dan Tri Narimastuti.

Halaman:

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB