seni-budaya

12 Tahun Sastra Bulan Purnama, Tak Ada Senioritas Penyair

Ary B Prass
Minggu, 15 Oktober 2023 | 14:20 WIB
Pembacaan puisi pada Sastra Bulan Purnama (Foto: Effy Widjono Putro)

Krjogja.com, YOGYA - Kepenyairan tidak perlu dilihat dari sisi senioritas, melainkan dari konsistensi pada proses. Tidak sedikit penyair yg dulu aktif di Persada Studi Klub (PSK) di bawah Umbu Landu Paranggi (alm), sekarang tdk lagi menulis.

Sebaliknya, ada anak-anak muda yg menulis saat ada lomba dan kepentingan event lainnya.

"Menulis puisi adalah satu proses, karena itu puisi yang sudah dianggap selesai ditulis, masih bisa diperbaiki lagi," kata Ons Untoro, pemrakarsa gelaran Sastra Bulan Purnama (SBP) saat dihubungi Minggu (15/10/2023).

Baca Juga: Wujudkan Kedaulatan Pangan di Bantul Relawan 'Gaspol' Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo

Sehari sebelumnya, Sabtu (14/10/2023), digelar Bincang-bincang dan Baca Puisi 12 Tahun Sastra Bulan Purnama di Balai Bahasa Yogyakarta dan Museum Sandi Negara. Dua buku diluncurkan, yakni kumpulan esai Oase di (Tepian) Kota dan kumpulan puisi Silaturahmi Sehati.

Perayaan 12 tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-145 SBP yang awalnya digelar di Tembi Rumah Budaya, Bantul.

Setelah sekitar 10 tahun, kegiatan bulanan tersebut juga dilakukan di Akademi Komunitas Seni dan Budaya, Museum Sandi, Balai Bahasa Yogyakarta, dan November mendatang di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD).

Baca Juga: Pabrik Tripleks Membara, Pemadaman Terkendala Bahan Mudah Terbakar

Antologi Silaturahmi Sehati berisi karya 99 penyair berbagai usia dari berbagai kota, termasuk yang sudah memiliki nama beken seperti Adri Darmadji Woko, Afnan Malay, Noorca Marendra Massardi, Yudhistira ANM Massardi, Gunoto Saparie.

Juga Fauzi Absal, Mardjudin Suaeb, Suminto A Sayuti, Sutirman Eka Ardhana, Genthonh Hariono, Hamdy Salad, Daladi Ahmad, hingga yang berusia muda. Sebagian dari mereka juga datang pada SBP kemarin, termasuk dari Jakarta, Garut, Madura, Mojokerto, Semarang, Temanggung, Magelang, dan kota-kota lain.

Ons tak bisa menyebut berapa jumlah puisi yang pernah "terlibat" pada SBP selama 12 tahun. Setiap penyelenggaraan, penyair selalu membawa puisi baru, di antaranya dicetak oleh SBP mulai yang sejak 2016 telah terbit 73 buku.

Baca Juga: Ferrari Terima Pembayaran Kripto untuk Beli Mobil di Amerika Serikat

Yang diluncurkan tapi bukan diterbitkan pun lebih 200 puisi. Biasanya, yangg tampil di SBP minimal lima penyair setiap bulan.

"Jadi kira-kira lebih dari 300 penyair kalau diasumsikan ada penyair yang sama tampil pada bulan dan tahun berbeda beda. Karena ada penyair yang lebih dari dua kali di SBP di tahun berbeda. Mereka datang lebih dari 20 kota di Indonesia," tuturnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB