seni-budaya

Hari Ini! Nonbar dan Diskusi Ketoprak Gendut 'Suminten Gile'

Minggu, 12 November 2023 | 09:10 WIB
Adegan PrakDut 'Suminten Gile'. Foto : Istimewa

SANGGAR Teater Muara Yogyakarta bersama sejumlah lintas seniman berbadan subur membikin Ketoprak Gendut (PrakDut) berjudul 'Suminten Gile' naskah karya dan sutradara Khocil Birawa.

Produksi PrakDut lakon 'Suminten Gile' dikemas humor didukung LT Studio dan Asmaralaya gabungan beragam seniman aktor, pelawak, pemain teater, pemusik, penyanyi Yogyakarta, penata artistik dan penata rias busana yang potensial.

Pemain dan pemusik  Aldo Iwak Kebo, Berry, Yanti 'Lemu', Hasfi Asmaralaya, Lilik Sugiyanto, Yuli Rukmini, Agus Yuniawan, Putri Maharani, Viki dan pemain lainnya. Rias dan kostum ditangani Tedjo 'Badut' dan Bagong Tris Gunanto.

Setelah rampung produksi syuting PrakDut 'Suminten Gile' tersebut, akan dilaksanakan Nonton Bareng (Nonbar) dan Diskusi di Kedai Inspirasi (LT Studio), Ngijo, Demangan, Sewon Bantul, Minggu, 12 November 2023 malam mulai pukul 19.30, dan disiarkan secara Live Streaming lewat YouTube Channel Lemah Teles.

Baca Juga: Pelaku Penganiaya Pasien Rumah Sakit Bercerita Tentang Dunia Gaib

Khocil Birawa mengatakan, bahwa kesenian tradisional ketoprak bagian dari budaya Jawa dalam pergelarannya mampu menyesuaikan perkembangan zaman. Bahkan bentuk pentas ketoprak di DIY,  beragam, mulai dari ketoprak ongkek, ketoprak pendapan, ketoprak tobong, ketoprak Conthong, ketoprak radio, ketoprak TV, ketoprak sinema hingga kemasan ketoprak lainnya. Karena itu, wajar seni ketoprak yang dikenal menjadi ikon kota Yogyakarta ini, mampu bertahan hingga sekarang.

Untuk mendinamisir dan memperkaya pementasan ketoprak di DIY, Sanggar Teater Muara Yogyakarta, telah membuat pentas 'PrakDut' (Ketoprak Gendut) dengan menggunakan konsep yang mengembangkan semangat kesenian rakyat, yaitu bentuk ketoprak 'barangan' (keliling) dikemas kekinian sarat humor bisa dijadikan tontonan hiburan alternatif. Kemudian ciri khas 'PrakDut' pertama, semua pendukung berbadan gendut terutama untuk pemain dan pemusik (kecuali bintang tamu tidak harus gendut).

Kedua, pentas ketoprak luwes bisa dilaksanakan di halaman rumah, Balai Desa, pendapa, panggung, di studio dengan tata artistik yang sederhana pula. Ketiga, pentas 'PrakDut' mengangkat cerita kehidupan sehari-hari dengan bahasa campuran baik bahasa Jawa, bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. "Sehingga, gelaran PrakDut yang dikemas humor dapat membangun komunikasi dengan penonton dan terhibur. Keempat, soal durasi pentas 'PrakDut' sangat luwes mulai dari 30 menit, 60 menit hingga 120 menit," papar Khocil Birawa.

Dikatakan Khocil Birawa, membuat PrakDut, bertujuan iku andil melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional ketoprak. Kemudian untuk mengakrabkan anak muda tertarik pada kesenian tradisional ketoprak yang dikemas kekinian.

Ikut mendinamisasi dan memperkaya dunia kesenian ketoprak di Yogyakarta. "Memberi hiburan yang segar untuk masyarakat, dan sekaligus bisa menjadi media efektif untuk menyampaikan pesan tidak terkesan menggurui," imbuh Khocil.

Lakon 'Suminten Gile' lanjut Khocil, diawali Warok Secadarma karena menumpas rampok Baribin yang membuat kisruh di daerah Kadipaten Trenggalek. Karena Adipati Trenggalek Sudibyo Ngalim, mendapat hadiah kepada Warok Secadarma, anaknya Suminten akan dinikahkan dengan Raden Subroto. Hanya saja, Raden Subroto menolak, pergi meninggalkan Kadipaten Trenggalek.

Sementara Suminten gila karena batal dinikahkan dengan Raden Subroto. Warok Secadarma marah karena Raden Subroto, justru ingin memperistri Cempluk Warsiyah, anak putri Warok Suramenggala. Terjadi perang antara Warok Secadarma dengan Warok Suramenggala. Namun perang berhenti karena Warok Suramenggala kasihan melihat Suminten gila. "Bagaimana akhirnya cerita Suminten Gile, bisa disimak lemak YouTube Channel Lemah Teles,"  kata Khocil.



Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB