seni-budaya

Pagelaran Menawan Kolaborasi Elizabet D Inandiak dan Didi Nini Thowok dalam 'Centhini' di ARTJOG x Djarum Foundation

Jumat, 23 Agustus 2024 | 13:40 WIB
Pertunjukkan 'Centini' di JNM gelaran ARTJOG x Djarum Foundation (Karni)

KRJogja.com – YOGYA - Komitmen ARTJOG untuk menjadi ruang pertemuan antara seni, dalam hal ini seni pertunjukan dengan masyarakat diwujudkan dalam program performa ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation, salah satunya dalam pertunjukan Centhini, pertunjukan ini adalah hasil Interpretasi Didik Nini Thowok atas pembacaan Serat Centhini khususnya dalam bagian Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan, terjemahan Elizabeth D Inandiak pada Kamis (22/8/2024) di Stage ARTJOG.

Pertunjukkan Centhini ditampilkan ke hadapan para pengunjung dengan melibatkan beberapa seniman yaitu Didik Nini Thowok bersama Elizabeth D. Inandiak (narator), Anon Suneko (komposer), dan Sarah Diorita (performer).

Memadukan pertunjukan wayang golek dan lantunan tembang dari beberapa pupuh di dalam kisah tersebut dalam seni tari yang ekspresif untuk mengajak penonton melihat kembali kisah Amongraga dan Tambangraras di sepanjang malam-malam itu secara interpretatif dan kontemplatif.

Pertunjukan kolaborasi antara wayang golek dan tari dengan diiringi pembacaan naskah Centhini oleh Elizabeth yang disajikan secara apik dan ekspresif selama 30 menit membuat penonton larut dalam cerita tersebut.

Dalam sesi artist talk Elizabeth menceritakan dalam mengulas Serat Centhini dia bekerja sama dengan ahli Bahasa Jawa untuk menerjemahkan, menurutnya Centhini merupakan karya yang sempurna.

”Alur cerita sepanjang 4200 halaman sempurna, ini luar biasa semua tokoh, semua adegan semua karakter, simbol. Biasanya di akhir cerita tokohnya akan berhasil namun di sini dia kalah karena egonya, malah Centhini yang berhasil karena rendah hatinya dan pengabdiannya,” tuturnya.

Didik Nini Thowok mengatakan, “Dalam pertunjukan ini saya mengenakan make up putih yang bermakna emptiness (kosong) tidak ada karakter sama sekali,”katanya.

Lebih lanjut Didik menjelaskan, ”Dengan Centhini banyak hal yang bisa saya pelajari. Bagi generasi muda banyak dicekoki image Centhini adalah buku porno. Padahal dengan membaca Centhini kita bisa belajar ilmu pengobatan, ilmu kuliner, dan arsitek, pokoknya lengkap."

ARTJOG 2024 - Motif: Ramalan masih dapat dikunjungi sampai 1 September 2024. Informasi mengenai agenda program dan jadwal pertunjukan lainnya dapat diakses melalui situs web www.artjog.id. (Kn)

 

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB