seni-budaya

Nasirun hingga Sujiwo Tejo Ikut Melukis 'Wajah' Pangeran Diponegoro di Jogja Gallery, Benarkah Perseteruan dengan Kraton Tidak Terjadi?

Senin, 14 Oktober 2024 | 23:29 WIB
Penyelenggara saat berbicara pada media. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Pameran Sastra Rupa #2 GAMBAR BABAD DIPONEGORO Babad Ngayogyakarta HB IV - HB V digelar 15 Oktober hingga 3 November 2024. 39 perupa merespon perjalanan Pangeran Diponegoro dari perspektif lain berdasar naskah-naskah dalam Babad Ngayogyakarta.

Pameran kali kedua ini diinisiasi Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patrapadi) dan Jogja Gallery. Dua kurator berkolaborasi menyusun perjalanan seniman merespon babad yakni Sri Margana dan Mikke Susanto.

Sri Margana mengungkap, Babad Ngayogyakarta HB IV dumugi HB V merupakan kitab bernilai sejarah tinggi ditulis oleh seorang pujangga atas perintah dari Sultan Hamengku Buwono VI, kemudian disalin kembali pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII. Sekalipun naskah ini diberi judul Babad Ngayogyakarta HB IV dan V, namun sebagian besar dari pupuh pupuhnya menggambarkan tentang Perang Jawa dan kisah perjuangan Pangeran Diponegoro yang dijuluki sebagai Satrio Pinandhito.

"Julukan ini menjukkan bahwa historiografi Kraton tentang Diponegoro tidak menempatkan tokoh ini sebagai sosok antagonis berseberangan dengan Kraton. Sebaliknya, tindakan dan budi-pekertinya menjadi model dan panutan," ungkap Margana pada wartawan, Senin (14/10/2024).

Mikke Susanto menambahkan, lukisan yang menggambarkan tentang Pangeran Diponegoro dipecah ke dalam 39 narasi yang diberikan kepada setiap pelukis untuk divisualisasikan sesuai interpretasi dan gaya masing-masing. Hasilnya, audience diharapkan dapat melihat lukisan-lukisan yang disajikan bukanlah sepenuhnya dokumentasi atau ilustrasi peristiwa atau lukisan sejarah.

"Lukisan-lukisan para pelukis ini berfungsi ganda, yakni sebagai bentuk ekspresi simbolik individual, sekaligus memiliki dimensi atau ilustrasi realitas sejarah. Lukisan-lukisan ini berfungsi sebagai medium antara yang tidak dibatasi oleh kepentingan bidang studi sejarah, tetapi juga kepentingan seni itu sendiri," tandasnya.

Rahadi Saptata Abra, Ketua Panitia yang juga Ketua Patrapadi menambahkan pameran rencananya akan dibuka dan dihadiri oleh Hashim Djojohadikusumo dan Sri Sultan HB X. Berbagai agenda pendukung seperti diskusi akan diadakan selama pameran berlangsung antara 15 Oktober - 3 November 2024.

"Karena bertema perjuangan Pangeran Diponegoro, pameran yang diperuntukkan segala usia ini jelas sangat berguna bagi pelajar, mahasiswa hingga para kolektor lukisan. Sebab, pameran ini diikuti oleh 39 perupa ternama Indonesia yang telah malang melintang di berbagai pameran nasional dan internasional," pungkasnya.

Adapun perupa yang ikut dalam pameran yakni Agus TBR, Alodia Yap, Amin Taasha, Andi Firda Arifa, Andy Wahono, Angga Sukma Permana, Angga Yuniar S, Aurora Santika, Bambang Nurdiansyah, Bambang Sudarto, Choerodin Roadyn, Deddy PAW, Dedy Sufriadi, Dyan Anggraini, Eddy Sulistyo, Edi Maesar, Endro Banyu, Enka Komariah, Galam Zulkifli, Galuh Tajimalela, Hadi Soesanto, Haris Purnomo, Januri, Laila Tifah, M. Lugas Syllabus, M. Aidi Yupri, Mahdi Abdullah, Muhammad Andik 'Gus Black', Muji Harjo, Nasirun, Prihatmoko Moki, Setyo Priyo Nugroho, Sigit Raharjo, Soegian Noor, Subandi Giyanto, Sujiwo Tejo, Suraji, Suroso Isur dan Ugy Sugiarto. (Fxh)

 

Tags

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB