KRJogja.com - Dengan iringan gesekan cello tunggal oleh cellis Lintang Pramudia mengumandanglah beberapa puisi di Toko Buku Natan Kotagede Yogyakarta, Sabtu (28/12). Para pembaca puisi Arahmaiani, Garin Nugroho, Afnan Malay dan Nasir Tamara sang tuan rumah. Pergelaran sore itu bertajuk Puisi dan Musik di bawah atap Rumah Pusaka.
"Ke depan akan kami gelar kesenian yang lain setiap bulan," kata Nasir Tamara. Perhelatan sore itu yang berlangsung di ruang pertemuan bernuansa budaya Jawa, adalah untuk merayakan ulang tahun ke-5 Toko Buku Natan.
Baca Juga: Obyek Wisata Masa Libur Nataru Diserbu Pengunjung, Polda Jateng Tingkatkan Pengamanan
Pada kesempatan itu Garin mengungkapkan Prancis bisa menjadi maju karena menghargai budayanya sendiri. Menghargai barang-barang peninggalan leluhurnya yang kemudian menjadi industri wisata. Berbeda dengan di Indonesia yang kalau bicara budaya kesannya miskin.
Lebih mengutamakan pembangunan sumber perputaran ekonomi. Garin juga menyinggung di Indonesia orang lebih mengedepankan pencitraan. Lebih mendahulukan sebagai warganet daripada sebagai warga negara.
Pembacaan puisi diawali oleh Arahmaiani, kemudian Affan Malay, Garin Nugroho dan Nasir Tamara yang sore itu membacakan puisinya Sitor Situmorang dalam bahasa Prancis dan membacakan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Nasir Tamara juga bertindak sebagai pembawa acara.
Baca Juga: Jaga dan Lestarikan Kekayaan Maritim Indonesia, Semarak Perayaan Natal di Museum Bahari
Hajatan sore itu diawali dengan musik klasik permainan solo cello oleh Lintang. Kemudian permainan cello Lintang menjadi musik latar para pembaca puisi. Tamu yang hadir sore itu dari beberapa komunitas sastra.
Sebelum acara dimulai tamu menyempatkan melihat-lihat buku koleksi Natan. Beberapa di antaranya langsung membeli. (War)