Krjogja.com - Ada yang terasa istimewa pada malam renungan suci atau tirakatan malam 17 Agustus 2025 di Padukuhan Kaliajir Lor Kalitirto Berbah Sleman, Sabtu (16/8). Hiasan musik dari awal sampai akhir disajikan secara life oleh Kawula Muda Andalan Kaliajir Lor (Kamandaka), berupa gendhing-gendhing Jawa. Semua pemainnya anak-anak muda.
Kamandaka adalah orgasiasi pemuda setempat, untuk mewadahi kegiatan kaum muda sekaligus berpartisipasi memajukan padukuhannya. "Kami mendukung Kalurahan Kalitirto sebagai kalurahan Rintisan Desa Budaya," jelas Wakil Ketua Kamandaka Mochammad Azzwar Muttaqin Derajat, yang menjadi ketua panitia Agustusan di padukuhannya, Minggu (17/8).
Karawitan yang seluruh personelnya anak-anak muda Kaliajir Lor itu menggunakan gamelan milik kalurahan. Menurut Azwar latihan di kalurahan dengan bimbingan pelatih Mochammad Bondan Yunianto. Anak-anak muda itu berlatih tujuh kali sudah bisa pentas seperti pengrawit yang berpengalaman. Dari 16 pengrawit, memang ada lima orang yang sudah biasa memainkan gamelan.
Baca Juga: Teknologi AI Lahirkan 4 Miliarder Baru, Siapa Paling Kaya?
Pada malam tirakatan, disamping memainkan gendhing asli, mereka juga memainkan lagu-lagu campursari dan mengiringi paduan suara membawakan lagu-lagu perjuangan. Selain melatih karawitan, Bondan juga melatih karawitan pengiring jathilan Gagak Rimang Kaliajir Lor dan pelatih karawitan untuk takbir keliling.
Pada malam tirakatan selain karawitan, Kamandaka juga menyuguhkan beberapa tari Jawa, karena ada beberapa di antara mereka yang belajar menari. Kepeduliannya pada budaya sendiri ketika malam tirakatan hadirin dianjurkan mengenakan budaya Jawa. Kemudian tanggal 17 Agustus sore menggelar kirab budaya. Ada bregada dan gunungan palawija, jumlah gunungan tiga karena Kaliajir Lor terdiri dari tiga RW. (War)