KRjogja.com - EVENT fotografi tahunan Rana Budaya kembali digelar oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui UPTD Taman Budaya Yogyakarta. Memasuki tahun ketiga penyelenggaraan, Rana Budaya tahun ini mengangkat tema “Still Culture” yang berfokus pada alam benda sebagai bagian dari budaya yang menyimpan jejak sejarah dan merawat ingatan kolektif.
Kepala UPT Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati dalam sambutannya menjelaskan, “Pameran fotografi Rana Budaya diselenggarakan sebagai wadah ekspresi, apresiasi, dan edukasi dengan menghadirkan karya-karya fotografi bertema budaya. Melalui tema Still Culture, kami ingin mengajak masyarakat melihat bagaimana budaya dapat direkam, dimaknai, dan dihidupkan kembali dalam bingkai fotografi sebagai sesuatu yang tetap tertahan di tengah awal perubahan zaman,”jelasnya.
Rana Budaya #3 hadir sebagai ruang kreatif bagi masyarakat untuk mendokumentasikan benda-benda budaya, mulai dari peninggalan masa lalu hingga fenomena masa kini, melalui karya fotografi. Dengan konsep pengarsipan budaya, acara ini mengajak publik untuk melihat benda-benda sederhana di sekitar sebagai bagian dari narasi budaya yang lebih luas.
“Tema ini diangkat untuk mengajak masyarakat menyadari bahwa benda-benda yang sering kita temui sehari-hari juga merupakan bagian dari identitas dan ingatan budaya,” jelasnya lebih lanjut.
Antusiasme publik terhadap Rana Budaya tahun ini meningkat pesat. Tercatat 1.508 karya foto dari 652 peserta yang masuk melalui submisi daring pada 19 Juli–17 Agustus 2025. Jumlah ini tiga kali lipat lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat dalam memotret dan mendokumentasikan kekayaan budaya melalui fotografi.
Dari ribuan karya tersebut, tim juri dan kurator profesional melakukan proses seleksi ketat hingga akhirnya terpilih 145 karya foto yang akan dipamerkan. Selain itu, lima karya terbaik ditetapkan sebagai pemenang lomba fotografi tahun ini.
Lima karya terbaik dipilih berdasarkan orisinalitas, kreativitas, serta kesesuaian dengan tema “Still Culture.” Berikut para pemenangnya:
- Juara I: Mukhamad Rizqi Ridwan – Monumen Perjuangan Arek-arek Suroboyo
- Juara II: Rahma Aisya Aprilia – Doctor’s Stuff
- Juara III: Farid Arifandi – Makam Rodjo Niti
- Harapan I: Fatimah Azzahrah – Tas Kecil Nenek
- Harapan II: Gustiawardi – Teh Telur
Pengumuman resmi dan penyerahan penghargaan kepada para pemenang akan dilakukan saat pembukaan pameran Rana Budaya #3 pada 5 September 2025 di Lobi Gedung Militaire Societeit.
Pameran akan berlangsung selama 10 hari, mulai 5–13 September 2025, setiap pukul 11.00–18.00 WIB (last entry pukul 17.30 WIB). Seluruh rangkaian acara ini gratis dan terbuka untuk umum.
Selain pameran, Rana Budaya juga menghadirkan program harian yang dirancang sebagai wadah edukasi dan berbagi pengalaman bagi fotografer maupun masyarakat umum. Beberapa kegiatan yang bisa diikuti antara lain:
- Lokakarya “Journaling Photography” – Sabtu, 6 September 2025
- Gelar Wicara Fotografi – Senin, 8 September 2025
- Lokakarya “Food Photography” – Selasa, 9 September 2025
- Fun Photography: Model Photography – Rabu, 10 September 2025
- Fun Photography: Euphoria Photography – Rabu, 10 September 2025
- Lokakarya “Zine” – Jumat, 12 September 2025
- Diskusi “Still Culture” – Jumat, 12 September 2025
Informasi lengkap mengenai registrasi dan detail program akan dibagikan melalui akun Instagram resmi @ranabudaya.
Dengan tema “Still Culture”, Rana Budaya #3 diharapkan dapat menjadi wadah untuk merawat memori budaya sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya dokumentasi melalui fotografi.(*)