Krjogja.com - SLEMAN – Peringatan HUT ke-80 Harian Kedaulatan Rakyat (KR) dirayakan dengan penuh makna melalui pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman Gedung Percetakan KR, Kalitirto, Sleman, Jumat malam (26/9/2025). Acara budaya ini menghadirkan dalang muda yang tengah viral, Ki Yusuf Anshor Ganendra K, dengan lakon Semar Bangun Kayangan.
Animo warga menyaksikan pantas wayang sangat besar. Selain banyak undangan yang hadir, warga berdatangan menikmati pementasan.
Ketua Panitia HUT ke-80 KR, Yoeke Indra Laksana, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh kepada para seniman dan budayawan yang terus mewarnai kehidupan budaya di Yogyakarta. “Semoga KR bisa terus eksis. Tantangan zaman memang semakin ketat, tapi semangat juang harus selalu kita pelihara,” ujar Yoeke.
Baca Juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Akhir Pekan Ini Tanggal 27-28 September 2025
Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat HM Idham Samawi juga memberikan sambutan penuh refleksi. Ia mengingatkan bahwa pada 27 September 1945, KR pertama kali terbit, menjadikannya surat kabar tertua di Indonesia yang masih eksis hingga kini. “Wayang kulit adalah salah satu tradisi yang pantas dilestarikan sampai kapan pun, bahkan sampai kiamat,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Dirut KR juga menyinggung makna persatuan bangsa. Ia mengingatkan bahwa NKRI didirikan dengan latar belakang lebih dari 100 kerajaan dan lebih dari 700 suku bangsa. “Itu sebabnya, menjaga persatuan adalah tugas abadi kita. Mohon doa masyarakat, KR bertekad tetap setia hingga akhir zaman,” ungkapnya.
Kemeriahan acara juga ditandai dengan apresiasi unik: lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan dengan iringan gamelan wayang. Selain itu, acara semakin berkesan dengan penyerahan lukisan wayang karya Marsda TNI (Purn) Sujadiono SE, MM kepada pihak KR.
Baca Juga: Uji Coba Lalu Lintas di Jembatan Pandansimo Digelar Senin
Pagelaran wayang kulit dengan lakon Semar Bangun Kayangan dipilih bukan tanpa alasan. Menurut Yoeke Indra Agung Laksana, kisah Semar yang membangun kayangan relevan dengan kondisi KR dan perekonomian Indonesia saat ini. “Lakon ini mengajarkan kita untuk membangun peradaban bukan demi gagah-gagahan atau mencari pujian, melainkan karena keprihatinan dan keikhlasan meningkatkan kualitas kehidupan,” jelasnya.
Yoeke yang juga Direktur Litbang, Pengawasan & Bisnis KR sekaligus mantan Ketua DPRD DIY itu berharap, pentas budaya ini dapat menjadi doa bersama. “Semoga lakon Semar Bangun Kayangan yang dibawakan dalang muda viral dan berkualitas ini menjadi doa yang diijabah oleh Allah SWT,” pungkasnya.(*)