Bom-Bom juga menegaskan bahwa setiap segmen memiliki nuansa yang berbeda, sehingga penonton dapat merasakan pengalaman yang berlapis antara satu malam dengan malam berikutnya. Inovasi ini membuat Four Nights Fever menjadi pertunjukan yang unik dan meninggalkan kesan mendalam.
Acara Four Nights Fever mencapai puncaknya pada Minggu (28/9/2025) dengan penampilan DJ Douki, yang menutup empat malam pementasan dengan nuansa euforia khas anak muda. Musik elektronik yang menghentak di halaman Rumah M6 menjadi penanda berakhirnya perjalanan seni yang penuh warna.
Bagi Teater Gadjah Mada, keberhasilan acara ini bukan hanya tentang menghadirkan pertunjukan teater, tetapi juga tentang menciptakan ruang alternatif bagi seni dan kolaborasi mahasiswa lintas disiplin. “Theatrival bukan hanya soal panggung, tapi tentang bagaimana kami membangun ruang bersama untuk berkarya,” tutur Clara.
Dengan semangat kebersamaan, keberanian bereksperimen, dan dedikasi tinggi terhadap seni, Teater Gadjah Mada sekali lagi membuktikan bahwa dari ruang yang nyaris dilupakan, dapat lahir gelombang euforia dan inspirasi baru bagi dunia teater kampus Yogyakarta.(*)