Kemenag Ajak Generasi Muda Lestarikan Manuskrip Keagamaan

Photo Author
- Kamis, 16 November 2023 | 21:26 WIB
Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Candi Prambanan pada 15 - 17 November 2023. (Foto: Karni)
Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Candi Prambanan pada 15 - 17 November 2023. (Foto: Karni)

Krjogja.com, SLEMAN - Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) menggelar Festival Literasi Keagamaan dan Seminar Nasional Manuskrip Keagamaan Nusantara di Candi Prambanan pada 15 - 17 November 2023.

Agenda ini digelar sebagai ajang pelestarian budaya keagamaan dan sebuah strategi dalam membina umat untuk menciptakan kondisi yang harmonis sekaligus toleran di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia dan arus globalisasi.

Umat Hindu harus mampu berkiprah dan menghadapi rintangan dan tantangan ke depan melalui tuntunan-tuntunan yang telah dituliskan dalam literasi manuskrip keagamaan Hindu.

Baca Juga: Ngayogjazz 2023 Usung Tagline Handarbeni Hangejazzi, Sabtu 18 November di Padukuhan Gancahan Godean

"Globalisasi harus berjalan sebagaimana mestinya, tapi kita tidak boleh hanyut terbawa arus. Di sinilah peranan penting Agama untuk menangkal pengaruh negatif dari arus globalisasi,” kata Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Bimas Hindu RI I Nengah Duija, Rabu (15/11/2023)

Menurutnya, beragama di era globalisasi sekarang ini tidak cukup hanya dengan keyakinan semata, tetapi harus mampu memahami literasi keagamaan yang telah diwariskan dan mampu memaknai setiap prilaku.

Sehinggga apa yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada diri sendiri, orang lain, dan pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Baca Juga: Dirjen Imigrasi Kunjungi Kantor Yogyakarta, Beri Penguatan hingga Tinjau Layanan Publik

Ditemui media di sela acara, I Nengah Dujja menjelaskan tingkat literasi keagamaan di Nusantara masih rendah. Artinya tingkat keterbacaan dan tingkat ‘kemelekan’ mereka terhadap tulisan–tulisan yang diwariskan oleh leluhur kita di masa lalu masih mengalami kendala.

"Pertama dari segi bahasa, kedua minat generasi muda untuk membaca dan mendalami literasi memungkinkan karena ada pengaruh dari teknologi informasi yang berkembang saat ini,” ungkapnya.

Manuskrip keagamaan Nusantara adalah harta karun yang tak ternilai, mencerminkan kearifan lokal dan ketahanan nilai-nilai agama di tengah masyarakat.

Baca Juga: Tembok Rumah Roboh Timpa Ibu dan anak, 1 Meninggal Dunia 

Sehingga, event ini menjadi forum bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi keagamaan untuk berbagi pemikiran, temuan serta gagasan terkait dengan literasi keagamaan dan khususnya manuskrip keagamaan Nusantara.

Para filolog mencatat ribuan manuskrip naskah –naskah nusantara tersimpan di berbagai negara, hampir di 29 negara, salah satu negarar yang menyimpan paling banyak adalah Belanda kemudian perancis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X