Krjogja.com - SLEMAN - Bahlil Lahadalia, Ketua Umum DPP Partai Golkar membuka secara langsung Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Golkar DIY, Minggu (18/5/2025) di Royal Ambarrukmo Hotel. Bahlil secara langsung menyampaikan terimakasih pada Gandung Pardiman yang dinilai sukses membesut Golkar pada periode ini dan mengharapkan agar ketua baru nantinya yakni Singgih Januratmoko bisa mengembangkan partai dengan lebih baik lagi.
Ketua DPD Golkar DIY, Gandung Pardiman, menyampaikan terimakasih pada Bahlil Lahadalia yang percaya padanya sampai saat ini. Gandung menyatakan siap menerima keputusan dalam rangka memperbesar semangat dan kinerja Partai Golkar DIY.
Baca Juga: Ditangkap Polisi Ketahuan Menyalahgunakan Obat Berbahaya
"Kita partai besar. Saya sudah tiga kali jadi ketua umum DPD Golkar DIY, ini sudah melanggar aturan satu kali. Saat itu saya minta pada Ketum Golkar dan disetujui untuk satu kali lagi. Namun dalam perjalanan, kami taat dan sadar sebagai manusia karena ada kekurangannya. Saya tidak maju sebagai calon ketua umum namun siap mendukung agar Golkar DIY maju. Kami siap melaksanakan itu," ungkap Gandung.
Di depan mimbar, Gandung juga mengenalkan sosok Singgih Januratmoko yang saat ini menjadi calon tunggal dalam pemilihan ketua umum DPD Golkar DIY. Gandung menyebut Singgih sebagai ketua baru yang punya pengalaman sehingga harapannya bisa mengembangkan partai lebih maksimal.
"Ada ketua baru yakni Pak Singgih, beliau lama di dewan dan memahami bagaimana organisasi dalam partai," tandas Gandung.
Baca Juga: 'Menggambar Gunungkidul' Karya Tri Joko Purnomo, Ketika Goresan Jadi Jembatan Budaya dan Edukasi
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, yang juga hadir secara langsung menyampaikan bahwa ia seperti bernostalgia karena diketahui sempat menjabat ketua Golkar DIY tiga periode. Sultan harus meletakkan jabatan dan kepartaiannya setelah terbitnya UU 13 tahun 2012, yang menyatakan bahwa Gubernur DIY tak boleh menjadi kader apalagi pengurus partai politik.
"Saya mengapresiasi seluruh jajaran DPD Partai Golkar DIY, di mana forum ini menjadi momen penting konsolidasi organisasi serta memperbarui komitmen menjalankan peran pilar demokrasi. Musda menjadi ruang evaluatif dan proyektif meninjau capaian masa lalu sekaligus memantapkan langkah ke depan selaras dinamika masyarakat dan tantangan pembangunan. Musda ini menjadi kesempatan memperkuat pondasi ideologis. Harapan saya, sinergi antar elemen baik Pemda, parpol maupun masyarakat DIY bisa harmonis, dengan semangat gotong-royong. Musda ini saya percaya akan menghasilkan keputusan bijak. Aspiratif dan konstruktif yang menjawab konsolidasi internal sekaligus menghadapi tantangan eksternal," ungkap Sultan.
Sementara, Ketua DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, secara langaung mengapresiasi Gandung Pardiman yang dikenal sejak 17 tahun lalu. Bahlil mengenang saat ia menjadi bendahara Golkar Papua.
"Beliau salah satu singa forum kalau rapat dengan DPP Golkar. Aktor penggerak DPD Golkar seluruh Indonesia. Pak Gandung jarang idenya tak diterima ketua umum Bang Ical saat itu. Kalau beliau masih seperti lima tahun lalu kesehatannya, maka saya akan sangat siap melanggar AD ART untuk mengijinkan beliau menjabat empat periode. Namun, kita sayang senior kita, kita sayang beliau maka kita harus berikan tempat yang jauh terhormat bagi beliau untuk memajukan Partai Golkar DIY," tandasnya.
Musda DIY menjadi yang keempat setelah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten. Musda melahirkan laporan program kerja, rekomendasi internal maupun eksternal dan memilih ketua umum DPD I serta formatur.
"Tujuan utamanya menambah kursi untuk DPR RI, DPD I dan DPD II. Golkar DIY, enam kursi DPR RI, kabupaten/ kota naik 5 kursi dan pilkada menang empat wilayah kabupaten/kota. Ini prestasi besar yang ditorehkan pengurus DPD Golkar DIY di bawah Pak Gandung. Harapan saya pengurus baru harus mampu melebihi prestasi senior. Kalau pengurus baru di bawah torehan senior, berarti nggak ada kemajuan, termasuk saya juga. Komitmen saya dari 102 kursi menjadi lebih ke atas," tegas Bahlil.
Bahlil sekaligus mengingatkan agar setelah Musda DPD I DIY, kabupaten/kota hingga kecamatan bisa meneruskan. Menurut Bahlil, kunci utama parpol adalah pada konsolidasi yang berjalan dengan baik.