sleman

Kunjungan Wisman Makin Moncer, Namun Wisnus Loyo  

Rabu, 30 Agustus 2023 | 07:15 WIB
Menparekraf Sandi membuka Rakernas IV Asita di Yogyakarta. KR-Fira Nurfiani

 
KRjogja.com, SLEMAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga S Uno menyebut kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Indonesia hingga Juni 2023 sudah menembus target yang ditetapkan. Realisasi kunjungan wisman sudah tembus 5.2 juta, dari target yang ditetapkan sebesar 8.5 juta hingga Desember 2023.

Namun, kinerja moncer segmen wisman ini belum diimbangi performanya wisatawan nusantara (wisnus) yang masih loyo. Hingga periode yang sama, jumlah wisnus baru mencapai 500 ribu orang dengan target sebanyak 1, 2 hingga 1,4 miliar wisnus pada 2023.

"Dengan capaian jumlah wisman sebanyak 5.2 juta ini, kami optimis di akhir 2023 akan tembus angka 10 juta. Pariwisata lebih cepat bangkit pasca pandemi. Ini semua kerja keras kawan-kawan semua. Semangat gotong royong menjadi salah satu yang menolong pariwisata kita," ujarnya dalam pembukaan Ka Rakernas ke-4 Asita di Yogyakarta, Selasa (29/8).

Sandi menyampaikan tren kunjungan wisatawan ini juga diikuti oleh naiknya tingkat hunian hotel. Secara nasional, tingkat hunian kamar sudah mencapai 54 persen per Juni 2023. Capaian ini sudah mendekati angka hunian hotel sebelum pandemi Covid-19.

DIY mencatatkan tingkat hunian atau okupansi hotel yang jauh melebihi rerata nasional sebesar 90 persen. Hal ini, dipengaruhi banyaknya event yang digelar. "Tiap minggu ada saja event di Jogja. Gak pernah putus. Saya berharap, kawan-kawan di industri bisa belajar dari DIY. Kita dorong terus pergerakan wisawatan nusantara," imbuhnya.

Baca Juga: Ribuan Pengemudi Ojek Online Datangi Pemda DIY, Ternyata Ini yang Disampaikan

Penasihat DPD Asita DIY sekaligus Ketua Panita Rakernas IV Asita, Edwin Ismedi Himna mengaku upaya mendorong pergerakan wisnus saat ini menjadi pemikiran para pelaku industri pariwisata. Faktor yang paling mempengaruhi adalah masih relatif mahalnya harga tiket perjalanan, khususnya pesawat. Mahalnya harga tiket pesawat menjadi sorotan sejak pasca pandemi atau sejak PPKM dicabut pemerintah. Bahkan, untuk rute-rute jarak pendek saja, harga tiket pesawat rata-rata masih diatas Rp 1 juta.

"Tentu kami berharap, pemerintah dan kawan-kawan yang terkait bisa mengkaji hal ini. Sehingga upaya kita mendorong pergerakan wisnus bisa lebih menggelora dan cepat. Lebih penting lagi, jangan sampai terjadi kebocoran. Artinya, orang kita yang banyak bepergian ke luar negeri, karena harga tiket yang lebih terjangkau," tuturnya.

Edwin menegaskan kerja kolaboratif menjadi kunci dari upaya mendorong dan menghidupkan pariwisata pasca pandemi. Untuk itu, semangat gotong royong bisa direalisasikan, mengingat sektor pariwisata menjadi sektor yang membawa dampak luas bagi pergerakan perekonomian. "Untuk Jawa dan Bali, saya rasa sudah sangat bagus pergerakannya. Tapi untuk Sumatera dan Indonesia Timur, perlu kerja keras dan dorongan kita bersama agar lebih cepat bertumbuh,"tandasnya. (Ira)

 

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB