Krjogja.com - WONOGIRI - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyebutkan Pemkab siap menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk mengatasi dampak bencana gempa beberapa hari lalu yang juga terjadi di kabupaten itu. Pasalnya kerugian akibat gempa Bantul ditaksir hingga Rp 1,4 miliar.
"Gempa kemarin cukup terasa di Wonogiri hingga ada banyak rumah warga maupun fasum yang terdampak.BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah menginventarisasi jumlahnya,” ujar Bupati Joko.
Dia menuturkan, Wonogiri memiliki anggaran BTT sekitar Rp 5 miliar. Setelah inventarisasi, identifikasi dan validasi akan ditentukan langkah apa yang akan dilakukan. Termasuk berkoordinasi dengan provinsi dan pusat. BTT bisa digunakan untuk keadaan darurat seperti penanganan dampak bencana. Sebelum 14 hari paska kejadian, pihaknya mempercepat koordinasi dengan pihak-pihak terkait terlebih dahulu.
Terpisah, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Wonogiri Sri Maryati mengatakan pihaknya mendapatkan laporan adanya tambahan dua rumah yang terdampak gempa yang terjadi pada Jumat (30/6) lalu. Dengan begitu hingga Minggu siang tercatat ada 192 rumah yang rusak akibat gempa.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Wonogiri, Drs Teguh Setiyono MM, Senin (3/7), menerangkan, ratusan rumah yang terdampak gempa rata-rata rusak ringan. ada 48 rumah yang rusak sedang dan 3 rumah rusak berat.
“ Sedikitnya 19 fasum juga terdampak gempa. Rinciannya 2 SMP, 1 SMK, 3 masjid, 2 balai desa, 3 balai dusun dan 1 pos ronda,” terang dia.
Menjawab pertanyaan Teguh menerangkan, nilai kerusakan akibat gempa Bantul di Wonogiri ditaksir Rp 773.775.000. Sementara untuk nilai kerugian akibat gempa ditaksir Rp 695.600.000.
“Jadi total nilai kerusakan dan kerugian ditaksir Rp 1.469.375.000," tandas dia.-(Dsh)