KARANGANYAR - Luapan air drainase dan limpasan hujan membanjiri ruas Jl Lawu depan Makodim Karanganyar pada Selasa malam (14/3/2023). Kondisi tersebut tergolong parah karena akses lalu lintas dan jalan raya terendam sampai kedalaman 40 sentimeter.
Situasi banjir terekam kamera warganet dan menggunggahnya ke media sosial. Tampak mobil dan sepeda motor didorong karena macet. Kendaraan bermotor yang mampu menembus banjir sangat pelan melintasinya.
Video yang beredar juga menyorot jalan depan Masjid Agung Madaniah ibarat lautan kala senja. Sedangkan di markas kodim Karanganyar, seorang anggota TNI berenang di halaman yang kebanjiran.
[crosslink_1]
Situasi tersebut bukan kali pertama terjadi. Pada Jumat (23/12/2022), media sosial dihebohkan wilayah pusat kota tersebut berubah menjadi sungai-sungai. Saat itu, diyakini akibat air hujan yang harusnya mengalir ke selokan tersumbat sampah.
Namun kali ini, pemerintah setempat berdalih banjir di pusat kota dipicu pintu air Jetu lupa ditutup. Pintu air daerah irigasi (DI) Jetu Jetu berfungsi mengatur pasokan air pertanian di wilayah Suruhkalang, Genengsari, Papahan, Lalung, Jati, Jungke, Tegalgede dan Cangakan.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengaku langsung ke lokasi banjir dan memerintahkan petugas Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengecek penyebab banjir.
“Yang semalam itu bukan penyebabnya gorong-gorong mampet. Tapi luapan sungai. Pintu air Jetu lupa enggak ditutup. Sehingga airnya sampai ke kota. Memang hujannya sangat deras,” kata Juliyatmono, Rabu (15/3/2023).
Fasilitas pintu air Jetu sebenarnya di bawah kewenangan Balai Besar Wisalah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Namun kemudian karena berada di Karanganyar, ditangani oleh DPU. Ia menduga petugas pintu air tidak menyangka hujan turun sangat deras karena selama beberapa hari cuaca terik. Jika hujanpun, dampaknya tak terlalu masif.
“Ini menjadi pelajaran berharga bagi semua. Kontrol pintu air dan menjaga drainase dan gorong-gorong dari sampah menyumbat,” katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagus Darmadi mengatakan banjir dipicu curah hujan tinggi dan berlangsung konstan selama satu jam lebih.
“Memang hujan hari ini luar biasa debit air banyak dan selokan tak mampu menampung air,” ungkapnya.
Namun demikian banjir berkurang seiring hujan reda. Meskipun dibagian bahu jalan Lawu masih terdapat sisa-sisa genangan air. Genangan masih terasa mengganggu sampai dini hari.
Sementara itu di permukiman warga Songgorunggi, Desa Dagen, Kecamatan Jaten ketinggian air mencapai sepaha orang dewasa atau satu meter pada Selasa malam.
Warga di wilayah tersebut langsung dievakuasi ke lokasi aman dari banjir. Kepala Dusun (Kasus) Songgorunggi, Ismail Soleh mengatakan banjir yang merendam rumah warga di wilayah RT 001 RW 006 dan RT 002 RW 00Banjir terjadi karena luapan air sungai Songgorunggi. Wilayah tersebut sebelumnya dilanda hujan deras selama hampir dua jam lebih pada Selasa sore.
“Air sungai mulai meluap masuk ke rumah warga sejak pukul 20.00 WIB. Ketinggian air dari setengah meter sampai satu meter,” katanya. (Lim)