Krjogja.com - KARANGANYAR - Pemkab Karanganyar membuka kesempatan layanan aglomerasi moda transportasi Batik Solo Trans (BST) ke Bumi Intanpari. Rute paling potensial Terminal Palur-Terminal Makutoromo Karangpandan.
Asisten Perkonomian dan Pembangunan Setda Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan kajian operasional BST ke Karanganyar telah dilakukan. Sesuai kajian, layanan BST Koridor 8 bisa beroperasi di rute Palur-Kartasura lewat jalur selatan dengan melewati Tasikmadu.
"Pengkajian sudah dilakukan. Kami siap memyediakan lokasi rute bus aglomerasi BST sampai ke Karanganyar. Paling memungkinkan lewat selatan (Palur-Dagen-Tasikmadu)," kata Titis, Kamis (23/2).
Akses layanan angkutan umum selama ini belum menyentuh jalur Dagen-Tasikmadu. Padahal di sepanjang jalur tersebut merupakan kawasan industri dengan tumbuh pabrik-pabrik yang memiliki karyawan hingga ribuan orang. Para karyawan ini menggunakan kendaraan pribadi saat bekerja ,tak sedikit dari mereka yang rela kredit untuk membeli kendaraan bermotor tersebut.
"Jadi kami ingin mengurangi beban karyawan. Mereka tak usah membeli motor, tapi bisa menggunakan BST," Tuturnya.
Kawasan industri yang tumbuh pesat di sana juga berdampak munculnya masalah baru berupa parkir liar. Pabrik tak mampu menampung banyaknya kendaraan karyawan sehingga diparkir di bahu-bahu jalan. Kondisi ini rawan menimbulkan kemacetan hingga kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Operasional BST Koridor 8 ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi bagi karyawan pabrik dan parkir liar di sepanjang jalan raya Dagen-Tasikmadu.
"Kami berharap ini bisa segera berjalan. Jika berjalan nanti akan dikelola langsung oleh PT BST," katanya.
Menurut Titis, operasional layanan BST Koridor 8 terus dibahas dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Dengan beroperasi Koridor 8 rute Dagen-Tasikmadu ini tidak akan mengganggu operasional angkutan umum yang ada di jalur utama Solo-Karanganyar.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku ingin mendalami kajian BST koridor 8. Pada prinsipnya, ia sepakat upaya mengurai permasalahan angkutan dan lalu lintas. Apalagi pengoperasiannya menumbuhkan geliat pariwisata di jalur tersebut.
"Itu jalur menuju wisata," katanya. (Lim)