Kapasitas Daya Tampung Bendungan Lalung Berkurang Ribuan Meter Kubik

Photo Author
- Senin, 13 Februari 2023 | 15:57 WIB
Suasana Bendungan Lalung di sore hari. (foto: Abdul Alim)
Suasana Bendungan Lalung di sore hari. (foto: Abdul Alim)





KARANGANYAR - Tingginya sedimentasi Bendungan Lalung mengakibatkan daya tampungnya berkurang hingga 1 juta meter kubik. Aktivitas pertanian dan tambak ikan di hamparan kering waduk memperparah kondisi tersebut.


Sub Koordinator Perencana Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Herawati Ana Purwaningsih mengatakan hal itu kepada wartawan usai membuka forum konsultasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Lalung di Karanganyar, Senin (13/2/2023).


“Bendungan Lalung dibangun pada tahun 1943. Usianya sekarang sudah 80 tahun. Awalnya dulu mampu menampung air 5,29 juta meter kubik. Pada 2019 lalu diukur lagi tinggal 4,3 juta meter kubik. Sedimentasi mengakibatkan daya tampungnya berkurang,” katanya.


Sedimentasi tersebut dipicu aktivitas pertanian di hamparan kering yang berada di area bendungan. Para petani di sekitarnya mendekatkan lahan pertanian ke waduk guna memudahkan sedot air.


Mudahnya mengambil air di sana membuat petani lokal tak terkendala cocok tanam saat musim kemarau. Tanah gembur di lahan pertaniannya larut ke genangan dan mengendap di waduk. Akumulasinya menyebabkan tumpukan sedimentasi di dasar. Selain itu, air waduknya tercemar unsur kimia obat tanaman.   


Teguran berulangkali ke petani hanya dianggap angin lalu. Teguran itu dilayangkan ke pemilik lahan melalui pemerintah daerah setempat. BBWSBS sudah berupaya menggerakkan pemerintah daerah supaya lebih tegas menindak aktivitas tersebut.


Selain dipakai bertani, ternyata usaha perikanan dalam karamba juga berdampak kurang bagus bagi kualitas air bendungan.


“Alasannya, sawah-sawah dan karamba itu di area pasang surut dan bukan aset BBWSBS. Mereka juga beralasan sedang sulit di masa pandemi. Itu yang seakan jadi pembenaran. Kita ajak Pemda mengampanyekan kesadaran masyarakat,” katanya.


Herawati mengatakan pertanian dan karamba di dalam waduk jamak terlihat di bendungan milik BBWSBS di 26 lokasi. Sayangnya, pihaknya tak kuasa menjatuhkan sanksi tegas.


Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi dalam forum itu meminta BBWSBS melakukan mitigasi berkala ke warga rentan terkena dampak Bendungan Lalung. BBWSBS juga wajib membenahi infrastrukturnya.


“Mitigasi dari hulu sampai hilir. Sistem pertingatan dini sebaiknya secara otomatis. Bukan manual. Apabila bendungan jebol, bisa selamat jiwa dan harta benda,” katanya. (Lim)





Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X