Pemanfaatan energi terbuang dari kendaraan bermotor menjadi cadangan energi berhasil memikat para juri lomba kreasi dan inovasi tahun 2022 tingkat pelajar di Kabupaten Karanganyar. Konsep itu dituangkan di prototipe system recharging karya pelajar SMPN 2 Jaten.
Sistem tersebut memanfaatkan energi gerak pada roda kendaraan bermotor. Biasanya, putaran roda hanya untuk memindahkan unit kendaraan dari satu tempat ke tempat lainnya. Di tangan
Helena Okta Naftali, Kayla Ayu Novitasari dan Muhammad Arif Qomarudin, energi yang terbuang dari putaran roda ditampung ke dinamo. Di perangkat inilah energi yang tertampung dipakai lagi untuk menggerakkan roda di unit yang sama.
"Idenya dari keprihatinan atas krisis energi. Bahan bakar minyak bumi bakal habis. Arah ke depan di penggunaan energi terbarukan seperti listrik. Maka, setiap energi harus dihemat. Dipakai semaksimal mungkin jangan sampai terbuang," kata M Arif Qomarudin, Senin (17/10).
Dinamo yang menyimpan energi terbuang roda kendaraan bermotor selain dapat dipakai menggerakkan roda di unit yang sama juga bisa menyalakan alat listrik lainnya seperti lampu mobil, radio dan charger ponsel.
Cara kerja sistem itu dirangkai di prototipe mobil tamiya. Ia menyiapkan chasis mobil tamiya kemudian baterai dan dinamo. Lalu kardus dan tusuk sate. "Modal buat prototipe murah. Hanya Rp40 ribu," ujar siswa ini.
Guru pembimbing kreasi dan inovasi SMPN 2 Jaten, Sri Widada mengatakan timnya meraih juara harapan II lomba Krenova Kabupaten Karanganyar tingkat pelajar tahun 2022. Konsep pemakaian energi listrik yang dikolaborasi dengan optimalisasi energi merupakan isu seksi saat ini. "Memang butuh banyak pengembangan ke depan. Terpenting, anak-anak beride cemerlang ini harus didukung kreativitasnya," katanya.
Kepala SMPN 2 Jaten, Suprapti menjelaskan gerakan merdeka belajar di sekolah mampu menumbuhkan ide-ide para pelajar di luar bangku kelas. Hobi mengutak-atik mesin ternyata bisa memantik inovasi. "Kami sangat mendukung anak dalam belajar. Apapun itu. Terlebih konsep P5 yang saat ini diterapkan dalam gerakan merdeka belajar," katanya. (Lim)