KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Pencuri hasil bumi kembali beraksi di ladang milik petani di Kecamatan Matesih. Seakan belum puas menjarah cabai di kebun wilayah Desa Karangbangun kemarin, kini si pedas juga dijarahnya lagi berikut mentimun. Jejak-jejak alas kaki di tanah ditemukan di lokasi tersebut.
Pemilik kebun sayur sampai geram karena aksi kriminalitas itu bukan kali pertama. Pencurian di kebun sayur yang berulangkali membuat para penyewa ladang meminta polisi bertindak tegas.
"Dulu nyuri cabai saja. Sekarant tanaman kembang kol juga rusak terinjak-injak. Masih nyuri cabai dan mentimun juga. Rugi besar saya," kata Nina Wahyuni penyewa kebun sayur di Dusun Dongsari Desa Karangbangun, Minggu (3/7/2022).
Aksi pencurian diduga berlangsung pada Minggu dini hari. Sebab ia dan suami masih berada di ladang hingga Sabtu (2/7/2022) pukul 22.30 WIB. Ia mengetahui sayurannya dicuri pada Minggu pagi kemarin.
"Mau nyemprot obat ke kebun cabai. Eh ternyata sudah hilang semua. Disempal dan dipipil. Aduh kok tega sekali. Padahal tanamannya hanya sekali berbuah," ceritanya.
Parahnya lagi, pencuri hanya menyisakan tiga buah mentimun yang berserakan di ladang. Nilai kerugian korban sampai jutaan rupiah.
"Disisakan hanya tiga mentimun saja. Padahal sudah mau panen. Di ladang mentimun saja, kalau laku bisa sampai Rp 700 ribu. Sedangkan cabainya, lagi mahal-mahalnya. Sejuta juga laku. Soalnya sekilo sekarang Rp 30 ribu," katanya menceritakan harga mentimun dan cabai besar hijau yang ditanamnya.
Ia menduga pelaku sengaja mengincar ladang saat sepi pemilik. Korban pencurian sayur di ladang lain di wilayah yang sama sempat memposting kondisi lahannya usai dirusak maling. Aparat di Polsek Matesih sempat mengomentarinya akan mengusut kasus tersebut.
"Saya sendiri belum laporan. Tetangga saya yang kemarin kemalingan saja belum ditindaklanjuti," katanya.
Camat Matesih Ardiansyah mengatakan bakal berkoordinasi dengan kepolisian setempat mengenai aksi pencurian sayur di Desa Karangbangun.
"Akan kita datangi kebunnya. Perlu lebih waspada," katanya. (Lim)