SOLO, KRJOGJA.com - De Tjolomadoe batal menjadi venue para tenis meja, karena 29 Juli dipakai pagelaran musik penyanyi Tulus. Sebagai gantinya disiapkan 3 venue alternatif yakni auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) kampus Kentingan, Diamond Convention Hall dan Tirtonadi Sport Hall.
Panitia telah melakukan survey dan mendata terkait luas, tinggi, lantai maupun pencahayaan. "Dari tiga alternatif ini Tirtonadi Sport Hall yang berpeluang, karena relatif mudah untuk menambah pencahayaan. Kalau kurang cahaya tinggal pasang lampu tambahan," jelas Rima Ferdiyanto, wakil sekjen National Paralympic Commitee (NPC) Indonesia saat mendampingi Ketua Senny Marbun, Jumat (24/6).
Informasi terkait de Tjolomadoe diperoleh saat melakukan audiensi dengan pimpinan BUMN. Di situ diinformasikan 29 Juli akan dipakai pentas musik dan tiket sudah terjual. Semula walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Rima punya perhitungan usai pentas langsung ditata. "Ternyata bongkar pasang karpet butuh waktu lebih dari seminggu."
Akhirnya dicari venue alternatif pengganti. Dari tiga yang dipilih segera ditentukan untuk dipasang perlengkapan termasuk toilet yang ramah difabel. Jika pilihan jatuh di Tirtonadi akan memudahkan setting lapangan. Panitia lokal kini terus melakukan persiapan multi event Asean Para Games 2022.
Selain melakukan persiapan venue dan para atlet untuk memperaih gelar juara umum, pada 1 Juli akan melaksanakan CdM Seminar yang dihadiri Hun Manny, putra perdana menteri Kamboja sebagai pimpinan kontingen.
Dalam kesempatan itu Senny Marbun meluruskan bahwa dipilihnya Gibran sebagai panitia pelaksana bukan penunjukan Presiden Joko Widodo. Nama Gibran muncul dari NPC kemudian diusulkan ke Menpora. "Soal ini saya minta jangan dipolItisir."-(Qom)