Serat Paliyatmo Sebagai Rujukan Adat Mengerucut ke Putra Sulung Pria Dari Prameswari

Photo Author
- Selasa, 4 Januari 2022 | 15:39 WIB
Juru bicara Mangkunegaran juga Pengageng Wedana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priyarso
Juru bicara Mangkunegaran juga Pengageng Wedana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priyarso

SOLO, KRjogja.com - Setelah bersidang untuk memilih calon Mangkunegoro X, dengan landasan adat Serat Paliyatmo karya Mangkunegoro IV, Keluarga Inti Pura Mangkunegaran yang dikoordinir prameswari KGPAA Mangkunegoro IX yakni Gusti Kanjeng Putri (GKP) Prisca Marina Mangkunegoro IX akhirnya diputuskan figur yang bakal dipilih oleh Keluarga Inti semakin mengerucut yakni putra berjenis kelamin putra sulung dari prameswari Gusti Putri Prisca Marina Mangkunegoro IX.

"Calon kuat Mangkunegoro X adalah GPH Brhe Cakrahutomo ( putra Mangkunegoro IX dengan GKP Marina Mangkunegoro IX selaku permaisuri Mangkunegoro IX)," ujar Pengageng Wedana Satrio Pura Mangkunegaran Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Lilik Priyarso sebagai juru bicara Pura Mangkunegaran kepada KRjogja.com, Selasa (4/1/2022).

Di bulan Januari ini Pura Mangkunegaran terus direnovasi untuk mempersiapkan prosesi pemilihan sekaligus penobatan Pengageng Pura Mangkunegaran yang direncanakan di gelar akhir Januari 2022 ini. Figur yang bakal dipilih oleh Keluarga Inti semakin mengerucut yakni putra berjenis kelamin putra sulung dari prameswari Gusti Putri Prisca Marina Mangkunegoro IX.

KRMT Lilik mengatakan Calon Pengageng Pura Mangkunegaran tidak melewati jenjang harus dinobatkan sebagai Prangwedono seperti diberitakan beberapa media. "Pengageng Pura Mangkunegaran langsung dipilih dan dinobatkan dengan gelar Sampeyan Ingkang Jumeneng (SIJ) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X. Mohon digaris bawahi, di belakang Mangkunegoro tertera angka X yang merupakan angka urutan sebagai penguasa tertinggi di Pura Mangkunegaran," papar KRMT Lilik Priyarso sembari menceriterakan saat gelar KGPAA Mangkunegoro tidak ada angka IX di belakangnya pihak Pura Mangkunegaran sempat ditegur oleh Raja Kraton Kasunanan Surakarta saat itu, Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (ISKS) Paku Buwono XII.

Menurut KRMT Lilik, saat pengangkatan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Sudjiwo Koesoemo menjadi Pengageng Pura Mangkunegaran tertanggal 24 Januari 1988, GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan oleh Dewan Pinisepuh bergelar KGPAA Mangkunegoro tanpa angka IX.

"Saat itu sempat ditegur Raja Kraton Surakarta PB XII. Lha gelar Mangkunegoro kok ora nganggo IX kui mangsude opo. Mengko kangelan lho secara administrasi neng negara Republik Indonesia ( Apa maksud gelar di praja Mangkunegaran yang masuk sebagai catur sagotra dinasti Mataram kok tidak dicantumkan urutan gelar angka IX. Menurut pengalaman saya ( PB XII.Red) kalau tidak dicantumkan urutan angka itu bakal mengalami kesulitan administrasi di ruang lingkup negara Republik Indonesia." ujar Sinuwun (panggilan raja PB XII.

Sosok PB XII adalah figur yang sangat dihormati dan dianggap sebagai ayahanda oleh GPH Sudjiwo. Sinuwun PB XII juga sebagai dwi tunggal pimpinan rakyat Surakarta bersama dengan Mangkunegoro VIII memerangi Belanda. Pada tanggal 1 September PB XII bersama MN VIII mengeluarkan Maklumat bahwa Kraton Kasunanan Surakarta dan Praja Kadipaten Pura Mangkunegaran berdiri di belakang negara RI yang baru diproklamasikan 17 Agustus 1945 dan setia pada negara RI yang saat itu dipimpin Presiden Ir Soekarno dan wakil presiden Bung Hatta.

Gusti Mangku (sebutan Mangkunegoro IX juga sempat protes kepada Dewan Pinisepuh. Akhirnya setelah sekitar dua tahun (melewati fase ontran-ontran yakni sengketa keluarga antara pihak Sudjiwo Kusumo dengan saudara-saudaranya, barulah setelah didamaikan oleh salah seorang kerabat senior Mangkunegaran yakni RAy Siti Suhartinah Soeharto yang juga menjadi Ibu Negara, barulah ontran-ontran mereda dan gelar lengkap KGPAA Mangkunegoro dengan angka IX di belakangnya resmi disematkan pada GPH Sudjiwo.

Pengageng Wedana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priyarso menambahkan pihaknya berupaya meluruskan masih berlakunya angger-angger atau tatanan adat Mangkunegaran untuk memilih siapa nantinya yang menjadi Pengageng Praja Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro X.

Seperti diketahui ada tiga kandidat Mangkunegoro X yakni GPH Paundra Jiwa Suryanegara ( putra Mangkunegoro IX dengan istri pertama Sukmawati Soekarnoputri ) , GPH Brhe Cakrahutomo ( putra Mangkunegoro IX dengan GKP Marina Mangkunegoro IX selaku permaisuri Mangkunegoro IX) dan Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin merupakan cucu Mangkunegoro VIII.

Setelah Keluarga Inti yang dikoordinir Gusti Kanjeng Putri (GKP) Prisca Marina Mangkunegoro IX bermusyawarah kandidat Mangkunegoro X sesuai angger-angger putra sulung permaisuri terpilih GPH Brhe Cakrahutomo. Anggota keluarga inti yakni putra/ putri Mangkunegoro IX. Diantaranya putra Mangkunegoro IX dengan istri pertama Sukmawati Soekarnoputri diantaranya Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundra Jiwa Suryanegara dan RAy Menur. Juga putra dari Mangkunegoro IX dengan prameswari GKP Marina yakni GPH Brhe Cakrahutomo dan BRay Ancilasyura.

“Sementara sedherek (saudara kandung.Red) Mangkunegoro IX seperti GRAy Retno Astrini, GRAy Retno Satuti Yamin Suryohadiningrat, serta GRAy Retno Rosati Hudiono Kadarisman Notohadiningrat hanya berwenang memberi saran bukan berhak memilih.” pungkas jubir Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priyarso. (Hwa)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X