Unjuk Rasa Merebak Mendesak Menkumham Yasonna Laoly Copot Dirjen Pemasyarakatan

Photo Author
- Sabtu, 2 Oktober 2021 | 09:10 WIB
dok/istimewa suasana demo
dok/istimewa suasana demo

SOLO, KRJOGJA.com - Tokoh Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Jawa Tengah Badrus Zaman

menyesalkan  aksi unjuk rasa yang menuntut agar Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Reinhard Silitonga dicopot dari jabatannya di depan Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, berlangsung ricuh. Menurut Badrus seharusnya Menkumham Yasonna Laoly tidak perlu waktu lama untuk segera mencopot Dirjen Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Reinhard Silitonga.

"Pasalnya berbagai kasus penyimpangan yang terjadi di pemasyarakatan di berbagai tempat di Indonesia. Banyak kasus lain misal tenggelamnya Kapal Pengayoman di Perairan Cilacap dan kasus lain seperti narkoba di Lapas maupun di rutan yang tak kunjung tuntas penanganannya. Juga peristiwa kebakaran di Lapas Klas 1 Tangerang beberapa waktu lalu membuktikan bahwa kinerja Reinhard itu kurang optimal. "papar pegiat penegakan hukum asli Solo itu.

Seperti diketahui terjadi aksi unjuk rasa  dilakukan sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Milenial Indonesia (GMI)  pada Kamis (30/9/2021). Awalnya para peserta aksi meminta Menkumham Yasonna Laoly untuk mencopot Dirjen Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Reinhard Silitonga.

"Dalam aksi ini, kami mendesak Reinhard Silitonga untuk segera mundur dari jabatannya," tegas Koordinator aksi, Ahmad dalam orasinya.

Ahmad memaparkan, berbagai kasus yang terjadi di pemasyarakatan hingga menyebabkan hilangnya nyawa menjadi salah satu faktor bagi pengunjuk rasa mendesak agar Dirjen PAS segera mundur dari jabatannya.

"Apalagi dengan adanya peristiwa kebakaran di Lapas Klas 1 Tangerang beberapa waktu lalu membuktikan bahwa kinerja Reinhard itu buruk, belum lagi berbagai kasus yang muncul di Lapas maupun di Rutan lainnya," tegas Koordinator Aksi itu.

Unjuk rasa itu sempat diwarnai kericuhan akibat petugas keamanan kantor tersebut mengambil paksa spanduk GMI yang dibentangkan di depan Kantor Kemenkumham.

"Saat kami berorasi, ada petugasmenarik spanduk kami dengan alasan kami tidak memiliki izin. Padahal sudah jelas kami menyampaikan ada izinnya," papar tokoh GMI itu.

Berdasar video yang tersebar maupun yang terekam melalui tayang televisi, diduga sosok yang merampas spanduk adalah Kasubag Pamlingdoklurinfo Kemenkumham, Yonki Edward Majakirto. Arogansi oknum petugas Kemenkumham yang merebut spanduk peserta aksi unjuk rasa GMI, menurut Ahmad, terkesan menutup-nutupi berbagai berbagai kejadian buruk yang muncul di lingkungan Kemenkumham.

Seperti halnya kasus pemotongan tangan warga negara asing oleh narapidana di Lapas Sekayu. Bahkan Kalapas Jony Gultom tidak dicopot atau tidak diganti meski media massa banyak memberitakan. Kemudian kasus Adelin Lis yang memalsukan paspor, dimana ada dugaan oknum pejabat Imigrasi Jakarta Utara terlibat justru mendapat posisi tinggi di Kemenkumham.

Ahmad menambahkan ada kasus yang menonjol lainnya yakni kasus pembunuhan dan penganiayaan terhadap buruh di Gedung Kemenkumham yang tidak kunjung tuntas penanganannya. Banyak kasus lain yakni tenggelamnya Kapal Pengayoman di Perairan Cilacap dan kasus lain seperti narkoba di Lapas maupun di rutan yang tak kunjung tuntas penanganannya. (Hwa)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X