Digelar Terbatas, Suronan di Kemukus Tetap Diminati

Photo Author
- Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:32 WIB
Salah satu peziarah sedang menjalani rutual Suronan di Gunung Kemukus (Foto:Said Masykuri)
Salah satu peziarah sedang menjalani rutual Suronan di Gunung Kemukus (Foto:Said Masykuri)

SRAGEN, KRjogja.com - Prosesi larab selambu makam Pangeran Samudro, Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, tetap digelar meski sedang pandemi Covid-19, Selasa (10/8). Hanya saja larab selambu dalam rangka peringatan tahun baru Islam 1 Muharam atau dalam kalender Jawa disebut 1 Sura hanya dilakukan dengan jumlah pengunjung terbatas.

Pengunjung atau peziarah yang datang di Gunung Kemukus juga terbilang sepi jika dibandingkan dengan peringatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Selain faktor pandemi Covid-19, kawasan wisata religi yang berada di kawasan Waduk Kedung Ombo (WKO) ini sedang direnovasi.

Salah seorang peziarah, H Helly Mundarto asal Kecamatan Babad, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengaku datang berziarah di makam Pangeran Samudro saat pandemi karena sudah menjadi kebiasaan. Dirinya sering datang untuk berziarah sekaligus ngalap berkah. "Sudah sejak lama saya berziarah di sini. Jauh-jauh dari Lamongan bersama rombongan," ujarnya.

Untuk prosesi ziarah dimulai dari mengambil air di sendang Ontrowulan yang berada sekitar 300 meter dari lokasi makam. Selanjutnya, dilakukan bancaan atau selamatan. Lalu menuju ke makam dan menyampaikan maksud dan tujuan ke makam. Lantas memasuki ruangan makam, berdoa dan menaburkan bunga.

Helly mengaku ingin menenangkan batin secara spiritual. Namun, dia menegaskan doa yang ditujukan hanya pada Allah SWT. "Saya berdoa saja. Namun, bukan untuk meminta macam-macam. Ke sini juga untuk membantu ekonomi warga sekitar yang berjualan bunga dan sebagainya,” ujarnya.

Pihaknya tidak keberatan saat pandemi ini Pemkab Sragen menggelar acara ritual larap selambu makam Pangeran Samudro secara terbatas. "Tidak masalah kalau tidak bisa mengikuti ritual. Karena berdoa di rumah juga sah-sah saja. Karena kondisinya sedang seperti ini, jadi agak sepi peziarah yang datang,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sragen Yusep Wahyudi menegaskan, acara ritual larap selambu setiap 1 Sura tetap digelar dengan peserta terbatas. "Larap selambu tetap dilaksanakan dengan sederhana. Hanya terbatas diikuti petugas dan juru kunci, sehingga tidak ada kerumunan, dimulai pagi jam 07.00. Kita laksanakan cepat saja, kurang dari 1 jam,” terangnya. (Sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X