3 Hari Dikurung Di Kraton Surakarta, Gusti Moeng dan Gusti Rumbay Makan Daun Singkong

Photo Author
- Sabtu, 13 Februari 2021 | 20:46 WIB
Gusti Moeng dan Gusti Rumbay disambut Kawulanya di Pintu Kamandungan. Foto: Andjar
Gusti Moeng dan Gusti Rumbay disambut Kawulanya di Pintu Kamandungan. Foto: Andjar

SOLO, KRJOGJA.com - Putri Raja Kraton Surakarta Paku Buwono (PB) XIII, GKR Timoer Rumbai, dan adik PB XIII yang juga pimpinan Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Surakarta, GKR Koes Moertiyah Wandansari serta tiga abdi dalemnya dikurung selama 3 hari di dalam tembok keputren Kraton Kasunanan Surakarta dan dikunci dari luar. Mereka akhirnya bisa dievakuasi keluar dari Kraton peninggalan Dinasti Mataram Islam, Sabtu (13/2/2021).

Selama berada di dalam keputren yang merupakan tempat lahir dan tempat tinggal bagi Gusti Rumbai akhirnya 'ramban' dan makan daun singkong dan daun pepaya dari kebun kecil di seputaran keputren. Pasalnya abdi dalem Lembaga Dewan Adat (LDA) yang mengirim makanan dari luar ditolak oleh penjaga.

"Setelah terkurung tiga hari tanpa ada air, gas untuk memasak juga pasokan listrik dimatikan, saya malah ambil hikmahnya. "Kondisi di dalam kraton Surakarta telah rusak parah. Padahal kraton Surakarta telah dinyatakan sebagai cagar budaya. Berarti negara juga bertanggung jawab untuk pembangunan atau renovasi bangunan cagar budaya seperti kraton Surakarta," paparnya.

"Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIII akan tetap dihormati dan disayangi, dicintai keluarga besar Dinasti Mataram Karaton Surakarta Hadiningrat serta akan diaturi/diajak dalam permusyawarahan

dan sabda pangandikandalem yang dilakukan sebelum/sesudah hari ini yang sesuai ketentuan adat Karaton Surakarta Hadiningrat akan dipatuhi," ujarnya.

Namun untuk menyudahi permasalahan/polemik dan kegaduhan yang sudah berlangsung sejak tahun 2004 serta sambil menunggu kepastian sabda pangandikan dalem Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIII, maka hubungan Kraton Surakarta Hadiningrat dengan pihak-pihak lain sementara waktu dijalankan oleh Lembaga Dewan Adat Kraton Surakarta Hadiningrat dan akan dilakukan koordinasi sebaik-baiknya dengan pemerintah Indonesia, pemerhati dan pecinta budaya serta KGPH Panembahan Agung Tedjowulan maupun sentana, abdidalem dan kawuladalem Kraton Surakarta Hadiningrat. (Hwa)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X