• Sabtu, 23 September 2023

Kurang Disiplin Picu PPKM Tahap I Tak Optimal

- Senin, 1 Februari 2021 | 19:11 WIB
Pengecekan suhu tubuh dengan thermogun pada kantor pelayanan publik. (foto:Abdul Alim)
Pengecekan suhu tubuh dengan thermogun pada kantor pelayanan publik. (foto:Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dianggap kurang signifikan memantik kesadaran masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19. Kesadaran personal menerapkan protokol kesehatan masih minim.

Bupati Karanganyar menyontohkan pemakaian masker kurang tepat. Kebanyakan salah kaprah. “Masker malah dipakai di dagu. Lalu sering dilepas. Itu bukan aksesori,” katanya kepada wartawan usai video conference dengan Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah di kantornya, Senin (1/2).

Larangan berkerumun juga disalahartikan. Buktinya, penyebaran Covid-19 malah marak di perkantoran dan dari klaster hajatan. Padahal pemakaian masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir harus dilkakukan sesering mungkin. Selama PPKM tahap I diberlakukan, lanjutnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan hal serupa perihal kurang efektif kebijakan tersebut. Parameternya pada tingginya kasus pasien Covid-19 meninggal dunia pada Desember 2020-Januari 2021. “Memang tidak semua daerah mengalami kenaikan kasus. Ada beberapa yang justru turun kasusnya. Tapi itu tidak banyak,” katanya.

Kini, ia masih menunggu selesainya PPKM jilid II pada 8 Februari mendatang. Ia berharap muncul kebijakan strategis dari pemerintah pusat dan provinsi yang menjadi acuannya menentukan upaya menekan penularan Covid-19.

Lebih lanjut dikatakan, disiplin personal menjadi kunci berakhirnya pandemi. Hanya saja perlu pemicu dan pendorong dari masyarakat.

“Masyarakat harus dipicu kesadaran personal protokol kesehatan. Kita akan coba merumuskan bentuk pendisiplinan. Apakah dengan membentuk sukarelawan penggerak prokes. Ini supaya masyarakat mematuhi prokes tidak di bawah tekanan. Kalau tetap karena tertekan, PPKM bukan solusinya. Usai PPKM malah abai lagi,” katanya.

Salah satu pemicu meledaknya kasus Covid-19, diakuinya dari klaster hajatan. Ia secara tegas melarang kegiatan itu jika penyelenggara tetap saja membandel. “Aturannya itu, tamu banyu mili. Enggak boleh bergerombol. Kalau sulit diatur, enggak usah mantu saja,” katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Karanganyar, Purwati mengakui peningkatan kasus penularan Covid-19 di PPKM jilid I. Lagi-lagi, pemicunya kurang disiplin prokes saat beraktivitas. (Lim)

Editor: tomi

Tags

Terkini

Sukoharjo Miliki 13 Embung Jaminan Air Pertanian

Kamis, 21 September 2023 | 14:11 WIB

Awas Diretas, OPD Pengelola Informasi Amankan Data 

Rabu, 20 September 2023 | 13:55 WIB

420 Pemuda Pemudi Ikuti Jambore Jateng 2023

Selasa, 19 September 2023 | 07:30 WIB

Ditinggal ke Jakarta, Rumah Ludes Terbakar

Senin, 18 September 2023 | 14:10 WIB

TPA Putri Cempo Kebakaran, Kok Bisa?

Senin, 18 September 2023 | 08:10 WIB

Kompak, 5 Caleg Beda Partai Gelar Mancing Bareng

Minggu, 17 September 2023 | 19:43 WIB
X