KARANGANYAR, KRJOGJA.com -Bantuan sembako ke warga terpapar Covid-19 bakal kembali disalurkan di akhir tahun ini. Hanya saja, sasarannya lebih spesifik.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki mengatakan sedang memproses permohonan dana pengadaan 1.000 paket sembako senilai Rp200 juta. Sumbernya Bantuan Tak Terduga (BTT). "Sumbernya BTT. Sedang diproses permohonannya. Bulan ini semoga bisa disalurkan," katanya kepada KR, Selasa (1/12).
Pengadaan sembako ini diproses dengan penunjukan langsung mitra kerja pemerintah. Ini berlainan dari pengadaan 90 ribu paket pada penyaluran tahap I senilai Rp18 miliar di awal pandemi lalu. Saat itu pengadaannya melalui lelang terbuka. Sedangkan pada tahap kedua disalurkan 10 ribu paket untuk warga terdampak Covid-19 dan pelaku isolasi mandiri sebanyak 1.083 paket senilai Rp2,1 miliar. Pengadaan di tahap kedua ini juga dari sumber BTT. "Pada tahap III nanti, akan disalurkan hanya ke mereka yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri saja," katanya.
Di semua pengadaan itu, per paket sembako berisi beras, gula pasir, mi instan, susu kaleng dan sebagainya dengan nilai Rp200.000.
Ia tak memungkiri bukan hanya pemerintah kabupaten yang menyalurkan sembako ke pelaku isolasi mandiri. Pihak pemerintah desa hingga iuran warga dalam sistem Jogo Tonggo menyuplai kebutuhan itu. "Pemerintah harus hadir memberi solusi kesulitan warganya. Namun kami sangat mengapresiasi jika masyarakat bisa mandiri," lanjutnya.
Kadus Jetis Desa Jati, Jaten, Riman mengatakan sistem Jogo Tonggo di dusunnya berjalan efektif. Seluruh perangkat desa, RT/Rw, tokoh agama dan masyarakat ikut berpartisipasi.
“Mereka yang positif Covid-19 dijaga jangan sampai berkeliaran ke luar rumah. Kebutuhan harian dicukupi para tetangga. Sampai ada sayuran digantung di pagar rumahnya. Itu bantuan dari para tetangga,†katanya. (Lim)
