Pangdam IV Diponegoro Ziarah ke Makam Soeharto

Photo Author
- Rabu, 23 September 2020 | 15:49 WIB
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bhakti Agus Fadjari (tengah) di makam Soeharto dan keluarganya di Astana Giri Bangun Karanganyar. (Foto : Abdul Alim)
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bhakti Agus Fadjari (tengah) di makam Soeharto dan keluarganya di Astana Giri Bangun Karanganyar. (Foto : Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bhakti Agus Fadjari didampingi Kapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Ahmad Lutfi dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin berziarah ke makam presiden ke-2 RI HM Soeharto di Astana Giri Bangun (AGB), Matesih, Rabu (23/09/2020). Ziarah ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut HUT ke-75 TNI.

Pangdam IV Diponegoro tiba di AGB sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian rombongan transit ke Wisma Lerem. Mayjen TNI Bhakti Agus Fadjari beserta para perwira tinggi disambut upacara militer sekaligus menghormati Jendral Besar Soeharto.

Usai seremoni rombongan masuk ke area makam Soeharto keluarganya. Dipimpin doa oleh juru kunci makam, mereka terlihat khusyuk membaca tahlil. Setelah itu rombongan, melaksanakan prosesi tabur bunga dan doa bersama di dalam cungkup argosari lalu persatu perwira tinggi menabur bunga.

“Karena situasi Pandemi Covid-19, ziarah dalam rangka HUT TNI diserahkan ke wilayah. Di Jatim (makam presiden Soekarno) oleh Pangdam dan pejabat di Jatim. Di Jawa Tengah (makam Soeharto) oleh Pangdam. Sedangkan di Yogya (makam jenderal Soedirman) oleh Gubernur Akmil,” katanya kepada wartawan.

Ziarah ke makam para pendiri bangsa rutin dilakukan para petinggi TNI jelang hari jadi. Selain berdoa agar arwah diberi tempat terbaik di sisi-Nya, juga memberi penghormatan setinggi-tingginya kepada mereka yang berjasa besar bagi NKRI.

Para peziarah menerapkan protokol kesehatan tanpa kecuali. Di area AGB tersedia keran cuci tangan dan petugas pemeriksa suhu. Aturan ini diberlakukan sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, AGB tutup total akibat pandemi Covid-19.

Juru Kunci AGB, Sukirno mengatakan jumlah peziarah dibatasi saat berada di cungkup Argosari. Mereka juga berbatas durasi.

“Jika mau berdoa, silakan sepuasnya tapi di luar cungkup. Sebab, maksimal 20 orang di dalam cungkup. Protokol kesehatan juga diterapkan seperti jaga jarak. Di dalam cungkup 10-15 menit saja karena banyak antrean di luar,” katanya.

Di masa pandemi, jumlah peziarah mengalami penurunan sampai lebih dari 50 persen. Dari biasanya pada akhir pekan sampai seribu orang lebih, kini tak sebanyak itu. Namun, jam buka tak berubah yakni mulai pukul 08.00 -18.00 WIB.

“Kalau mau ziarah tidak perlu pakai surat kesehatan. Itu ribet. Kami juga enggak maenolak warga dari mana saja boleh. Niatnya kan baik,” katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X