SOLO, KRJOGJA com - Ketua Lembaga Dewan Adat ( LDA) Kraton Kasunanan Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koesmoertiyah Wandansari memberi klarifikasi atas video yang beredar viral saat Gusti Moeng seolah-olah berdebat dengan kakak kandungnya yang juga raja Kraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIII di kawasan Alun-Alun Selatan Kraton Kasunanan Surakarta, Senin (14/9/2020).
"Saya justru ngeman (melindungi) kakak kandung saya yang kini jadi raja Kraton Surakarta ada oknum bukan sentono bukan kerabat dalam, namun karena punya kepentingan tertentu malah mau njlomprongke (menjebak) Sinuwun yang bisa melanggar hukum Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Gusti Moeng didampingi Direktur Lembaga Hukum Kraton Kasunanan Surakarta KP Dr Eddy Wirabumi menceriterakan kronologis dalam video. Awalnya hari Jumat (11/9/2020) dari putri PB XIII GKR Rumbay dan beberapa kerabat, ada informasi kalau akan dibangun tiang baliho permanen bercor beton . Pembangunan baliho yang hanya berjarak beberapa centi meter dari pagar bangunan Siti Hinggil kompleks Kraton Surakarta yang merupakan bangunan Cagar Budaya.
Bangunan permanen itu, ujar Gusti Moeng jelas membahayakan dan berpotensi besar dalam perusakan benda maupun bangunan cagar budaya.
"Lhah saat bertemu langsung dengan kakak kandung saya ( PB XIII) itulah saya menjelaskan kepada beliau. Bahwa kalau diteruskan (membangun tiang baliho permanen cor) selain kurang pas secara estetika, bakal berdampak kasus hukum, melanggar UU Cagar Budaya.
Gusti Moeng juga menilai sikap Sinuwun (panggilan PB XIII Hangabehi) itu hanya didorong-dorong oleh oknum tidak bertanggung jawab yang kini berada di sekeliling PB XIII. "Celakanya lagi oknum-oknum itu selalu menghalang-halangi kalau Sinuwun akan ditemui saudara-saudaranya," papar Gusti Moeng.
Menyinggung langkah ke depannya, baik KP Wirabumi maupun Gusti Moeng mengatakan akan memberikan informasi yang benar kepada pihak-pihak terkait. "Jangan sampai ada salah persepsi karena hanya melihat video sepotong-sepotong terus menyimpulkan sendiri," ujar Gusti Moeng seraya mengatakan dialog dengan kakak kandungnya itu spontan.
"Awalnya saya berniat menemui Sinuwun di kantornya Sasono Putro. Namun karena di lapangan kok ada informasi yang simpang-siur saya mendtangi lokasi. Malah bertemu langsung dengan Sinuwun," paparnya.-(Hwa).