KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Layanan MoW atau metode kontrasepsi wanita di RSUD Karanganyar terpaksa dihentikan selama pandemi Covid-19. Kini, Pemda Karanganyar masih mencari alternatif pusat layanan di fasilitas kesehatan lain. Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar, Yuli Astuti kepada KR, Senin (29/6).
“Kita ada kendala. Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan Pemda untuk menangani MoW hanya RSUD Karanganyar. Karena RS itu menjadi rujukan untuk pasien Covid-19, sehingga pelayanan untuk MoW dipending,†kaya Yuli.
Dalam rangka menyukseskan program KB, metode MoW tetap harus berjalan. Sehingga, pihaknya mencari alternatif selain menggandeng RSUD. Pilihan jatuh di RS PKU Muhammadiyah dan Klinik Dian Pratiwi karena memiliki dokter spesialis untuk melakukan metode operasi wanita itu.
Sementara itu dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-27, Kabupaten Karanganyar telah menangani 1.336 akseptor KB atau melampaui target sebanyak 1.274 akseptor. Akseptor tersebut menggunakan metode MoP, IUD, implan, suntik, kondom dan pil.
“Semua melayani kontrasepsi di 51 faskes seperti di puskesmas 17 kecamatan, RS, klinik dan bidan praktik mandiri,†katanya.
Para akseptor KB di Hari Keluarga Nasional tidak dipungut biaya menjalani prosedurnya. Ia mengatakan program KB selama pandemi tak boleh kendor demi menekan pertumbuhan penduduk. Hanya saja, pelayanannya menekankan penerapan protokol kesehatan. (Lim)