7 Petugas Medis RSUD Karanganyar Dikarantina di BLK, Begini Maksudnya

Photo Author
- Jumat, 1 Mei 2020 | 00:10 WIB
Asrama BLK Karanganyar (Abdul Alim)
Asrama BLK Karanganyar (Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Asrama Balai Latihan Kerja (BLK) Karanganyar di Desa Bangsri, Karangpandan menampung tujuh petugas medis RSUD Karanganyar berstatus reaktif saat rapid test.

Selama menunggu hasil uji sampel lendir tenggorokan atau swab, kebutuhan mereka disuplai RSUD Karanganyar dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK).

“Kemarin enam orang masuk. Sedangkan hari ini satu lagi. Ada tujuh petugas medis yang dikirim ke sini, dari total delapan orang yang dilaporkan reaktif usai dirapid test,” kata Kepala UPT BLK Karanganyar, Soenarto kepada KR di ruang kerjanya.

Mereka tiga laki-laki dan empat perempuan muda. Soenarto mengatakan RSUD menutup rapat identitasnya. Seluruh kebutuhan makan dan obat-obatan dipenuhi RSUD Karanganyar. Sedangkan BLK hanya memfasilitasi kamar tidur dan listrik.

Soenarto mengatakan, BLK menjadi tempat paling memungkinkan bagi tujuh pegawai RSUD Karanganyar itu. Mereka khawatir isolasi mandiri di rumah bakal berbenturan dengan lingkungan keluarga maupun para tetangga. Mereka juga tidak tega jika harus mencari tempat indekos. Selama berada di asrama, seluruh aktivitas kebersihan dilakukan secara mandiri.

Soenarto menambahkan, BLK yang sebenarnya fasilitas belajar prakerja itu sebenarnya akan dijadikan RS darurat covid-19. Perubahan pemanfaatan itu menyesuaikan arahan Bupati Karanganyar Juliyatmono.

Sementara itu Bupati Juliyatmono mengatakan karantina di asrama BLK paling baik bagi para petugas medis itu.

“Ada yang tinggal sendirian di rumahnya. Tinggal mereka mau menjalani karantina dimana, kita layani. Kalau karantina dengan sesama seprofesi, mungkin lebih baik. Mereka dapat lebih bersemangat menjalani hari-harinya sambil menunggu hasil swab,” kata priayang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar itu.

Ia memasukkan mereka ke asrama BLK untuk memudahkan pemantauan dan memberi mereka kesempatan bersosialisasi dengan sesamanya.

Di asrama BLK tersedia 12 kamar masing-masing berkapasitas 10 orang. Sedangkan saat ini untuk karantina, satu kamar diisi 1-2 orang saja.

Di bagian lain, para petugas kesehatan yang dikarantina di BLK mendapat bantuan baju hazmat dan masker dari Gerakan Aspirasi Muda Lawu (Gardal). Korlap Gardal, Pamuji mengatakan itu bentuk kepeduliannya ke petugas kesehatan yang notabene paling rawan tertular covid-19.

“DKK dan RSUD memang sudah mencukupi kebutuhan. Namun ini bentuk perhatian kita,” kata Pamuji usai menyerahkan alat pelindung diri (APD) itu ke BLK. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X