Bupati Juliyatmono Tolak PSBB

Photo Author
- Sabtu, 25 April 2020 | 00:41 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono (Abdul Alim)
Bupati Karanganyar Juliyatmono (Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Di saat daerah lain mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai penyebaran covid-19, Bupati Karanganyar Juliyatmono justru menolaknya.

Dia memiliki berbagai pertimbangan, diantaranya beban ekonomi masyarakatnya yang bakal kian berat. “Secara pribadi, saya menolak keras PSBB. Bukan PSBB solusinya. Di Karanganyar sendiri, persyaratan untuk melakukan PSBB belum cukup memadai. Masyarakat bakal menjadi amat sangat terpuruk kalau aktivitas yang sudah dibatasi, dipangkas lagi. Paling substansial adalah persoalan ekonomi,” kata Juliyatmono kepada wartawan di ruang kerjanya.

Dia menyebut pemberian kompensasi pelaksanaan PSBB di Karanganyar bukan persoalan sederhana. Terutama memenuhi variasi kebutuhan masyarakat terdampak. Menurut pria yang akrab disapa Yuli ini, PSBB secara parsial juga bakal sia-sia. Jika ingin memutus rantai penyebaran virus corona di Jawa Tengah, maka ia menyarankan 35 kabupaten/kota harus mau melaksanakan aturan ketat PSBB di semua sektor kehidupan. Ko 1“Saya malah mengusulkan kalau serempak, Jateng harus bersatu. Membatasi agar tidak ada orang lagi orang terkonfirmasi positif corona. Agar mereka tidak masuk atau keluar J CDawa Tengah,” katanya.

Di sisi lain, penerapan PSBB di Jawa Tengah juga diprediksi menemui kendala terutama kultur masyarakatnya. Apalagi, kebanyakan penduduknya yang bertani, kini sedang panen raya. Ia merasa perlakuan paling tepat adalah pengetatan dan disiplin menjaga diri dan orang lain dari penyebaran covid-19. Saat ini Kabupaten Karanganyar menerapkan zero aktivitas setelah pukul 21.00 WIB-06.00 WIB. Konsekuensinya, seluruh tempat usaha di jam tersebut tutup.

“Secara substansi sudah kita lakukan. Di Sewurejo Mojogedang misalnya. Tidak satu desa yang diisolasi karena terdapat warganya positif corona. Namun di dusunnya saja,” katanya.

Penting diketahui, PSBB diusulkan dilakukan untuk wilayah Solo Raya dan Semarang. Pemerintah menyarankan aturan ketat agar tidak sampai virus covid-29 menjangkit lebih banyak lagi. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X