SOLO, KRJOGJA.com  -Menyikapi aspirasi umat untuk memilih calon pemimpin khususnya calon Walikota Solo tahun 2020 ternyata sejumlah ormas dan tokoh Islam telah membahasnya dalam pertemuan baru-baru ini.
"Sejumlah ormas Islam,tokoh pergerakan juga politikus senior dari Solo sempat berkumpul . Setelah menyeleksi puluhan figur calon walikota solo, akhirnya mengerucut setidaknya ada empat nama tokoh. " ungkap Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ta'mirul Islam Solo, KH Muhammad Ali Naharussurur usai Manaqiban (pengajian sejarah dan autobiographi Wali Sanga.Red) di pondok pesantren (ponpes)
Ta'mirul Islam Solo, Jalan K.H Samanhudi No.3, Bumi, Laweyan, Solo , Minggu (4/11/2019) malam.
KH Muhammad Ali Naharussurur yang akrab disapa sebagai Abah Ali itu mengatakan empat figur calon Walikota Solo masih digodog. "Ke empatnya belum kita buka ke publik, pihak yang bersangkutan juga belum diberitahu, namun sebagai bocoran ada nama Puspo Wardoyo pengusaha kuliner Wong Solo Grup salah satu yang masuk penjaringan tim , " ujarnya.
Menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 khususnya Pemilihan Walikota Solo yang telah ada di depan mata ini, Abah Ali berpesan kepada masyarakat untuk memilih sesuai dengan hati nurani.
"Pilihlah pemimpin yang takut kepada Allah SWT. Pemimpin yang bijak, memperhatikan umat dan tidak berbuat dzalim. Dengan begitu, mampu mewujudkan negeri yang baldatun thayibatun wa rabbun ghofur," katanya.
Diakui oleh Abah Ali, mencuatnya nama Puspo Wardoyo yang baru-baru ini namanya bertengger di urutan pertama polling versi
Komunitas Masyarakat peduli Solo Sejahtera (MPSS) mempengaruhi calon pemilih. "Kebetulan jauh sebelumnya, Pak Puspo Wardoyo sudah banyak dikenal masyarakat kelas bawah dengan kebiasaan bersedekah di warung makan miliknya juga rumah makan dimana beliau jajan bersama temannya. Ini nilai plus sendiri, sehingga tanpa disadari perbuatan baik nya berdampak positif. Dikenal dan disukai banyak orang,"jelas Abah Ali.
Disarankan Abah Ali, sebaiknya kalau Puspo serius maju nyalon sebagai calon walikota Solo, tidak perlu melalui partai. Maju melalui jalur independen juga lebih terhormat. Karena masyarakat kini yang semakin cerdas bakal memilih sosok figurnya bukan partainya"pungkasnya.-(Hwa).
