KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Tingginya ongkos politik mengusik para pelajar untuk menelisiknya dari anggota DPRD. Mereka ingin tahu apakah ongkos tersebut setimpal dengan gajinya.
“Berapa gaji anggota DPRD sebulan? Apakah itu cukup? Dan sebandingkah dengan ongkos politik yang sudah dikeluarkan?†tanya Iqbal Kurniawan, pelajar kelas XII IPS 2 SMAN Karangpandan di hadapan ketua DPRD Karanganyar, Sumanto di ruang rapat paripurna, Senin (26/2).
Iqbal melontarkan pertanyaan itu secara lugas di forum temu pelajar dengan anggota legislatif. Sebanyak 186 pelajar jurusan IPS sekolah itu menghadirinya. Satu persatu pelajar melanjutkan bertanya. Rata-rata ingin tahu tugas anggota dewan dan kontribusinya di daerah.
Menjawab pertanyaan Iqbal, Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto menyanjungnya. Sikap kritis Iqbal membuat Sumanto terkesima.
“Yang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif itu 800 orang. Mereka memperebutkan 45 kursi. Persiapan dimulai dari menjadi kader partai politik. Ora dibayar malah kelangan duit. Berjuang di situ lewat prestasi. Setelah itu rekrutmen caleg. Harus kerja keras, kompetisi, biaya politik tinggi, siap mental, dan duit,†jelas dia.
Setelah menjadi anggota legislatif di DPRD Karanganyar, negara menggaji Rp 2,1 bulan atau setara gaji bupati. Namun, tunjangan per anggota mencapai Rp 23 juta. Itu belum termasuk tunjangan sidang dan fasilitas lainnya. (Lim)