12 Hektare Sawah Diserang Tikus, Gropyokan Digencarkan

Photo Author
- Minggu, 10 Februari 2019 | 18:20 WIB
Gropyokan dan pengasapan tikus di Dusun Jetak, Desa Suruhkalang, Jaten. (foto:Abdul Alim)
Gropyokan dan pengasapan tikus di Dusun Jetak, Desa Suruhkalang, Jaten. (foto:Abdul Alim)

KARANGANYAR, KROGJA.com -Sedikitnya 12 hektare sawah di Desa Suruhkalang, Jaten diserang tikus. Pemberantasan organisme pengganggu tanaman (OPT) itu digalakkan dengan cara pengasapan dan menebar racun. 

"Serangan paling masif di Suruhkalang. Sebab, tekstur tanahnya mendukung untuk bersarang. Tikus itu membuat lubang-lubang di galengan. Memakan batang tanaman padi usia 25-35 hari. Serangan hampir merata, tapi tidak total. Hanya di spot-spot saja, lalu berpindah," kata Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Suruhkalang, Jaten, Haryono kepada KR di kantornya. 

Petani di tiga kelompok tani melaporkan serangan tikus yang merajalela selama dua bulan terakhir. Musim penghujan memicu perkembangbiakan pesat hewan pengerat itu. Beberapa pekan terakhir, upaya memberantasan tikus digalakkan secara bergotong-royong. Petani bersama petugas Dinas Pertanian, Babinsa, Babinkamtibmas dan pemerintah desa setempat melakukan gropyokan, pengasapan dan menebar racun di sarang tikus. 

"Dapat bantuan obat pembasmi tikus dari lab pertanian Jawa Tengah. Bantuan merata ke tiga poktan. Kalau habis, minta lagi boleh. Jenisnya tiran. Semacam mercon yang disulut, tapi tidak meledak. Keluar asap belerang yang dimasukkan sarang. Tikus mati keracunan asap," katanya. 

Obat lain berupa racun tetes. Biasanya, petani mencampurnya dengan beras kemudian ditaruh dekat sarang. Dalam beberapa kali gropyokan, serangan tikus mereda. Namun, petani tetap harus memeriksa munculnya sarang baru untuk kemudian dilakukan gropyokan, pengasapan dan menebar racun. 

PPL Desa Sroyo, Tri Setyatmoko menambahkan, sawah di Desa Sroyo pernah diserang tikus beberapa tahun lalu. Serangannya mereda berkat kekompakan petani. 

"Tanam serentak dan basmi sama-sama. Maka tikus tidak punya lagi tempat. Biasanya, tikus bermigrasi. Wilayah Suruhkalang berbatasan langsung dengan Kragilan, Sukoharjo. Di sana, serangannya merajalela. Hama sundep juga bermigrasi ke Suruhkalang," katanya. 

Dia mengatakan tanaman padi usia sampai 30 hari yang diserang tikus masih bisa diselamatkan. Tanaman itu masih bisa tumbuh lagi. Kerusakan fatal jika serangannya pada tanaman padi berbulir. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X