SOLO, KRJOGJA.com - Kreativitas Budi Santosa spontan muncul, setelah statusnya sebagai anggota Linmas Kota Solo diberhentikan. Ketika menganggur di rumah, ia berpikir segera bisa mendapat pekerjaan baru yang menghasilkan uang.
Pandangan Budi melihat tumpukan bambu bekas proyek pembangunan rumah. Limbah bambu itu boleh dipakai tanpa harus membeli. Ini mendorong otaknya berpikir untuk memanfaatkan. Ide pertama yang muncul membuat kerajinan rumah adat. Karena sebelumnya pernah membuat dengan stik ice cream.
Ada bentuk rumah Limasan Jawa, Gadang Sulawesi dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan tidak sekedar untuk hiasan. Tapi memiliki fungsi sebagai tempat menabung (celengan). Ketika Budi diundang kantor perwakilan Bank Indonesia Solo untuk mengikuti pameran, mengaku senang.
"Ini pameran pertama yang saya ikuti," katanya bangga. Ia semakin yakin dan gembira ketika para tamu melihat produknya. Ternyata tidak hanya melihat dan memegang, tapi juga membeli. Salah satunya Bupati Sragen Hj Kusdinar Untung Yuni Sukowati. "Ibunya tadi membeli satu dan memesan dua lagi," kata warga Pringgolayan Solo itu, Rabu (24/10/2018).
Harga jualnya bervariasi dari Rp 150 ribu hingga Rp 450 ribu. Untuk ukuran kecil sehari bisa membuat 3 buah. Tapi kalau ukuran besar dua hari hanya bisa buat satu rumah. Budi terus akan mengembangkan usahanya.(Qom)