Wakil Ketua BPK : Newcumbent Inovatif Ganggu Incumbent Birokratis

Photo Author
- Kamis, 9 Agustus 2018 | 16:13 WIB

SOLO, KRJOGJA.com - Di era disruptif , yang ditandai serba digital, industri yang akan mendapatkan dampak ekonomi secara langsung adalah industri mobile internet dengan perkiraan transaksi ekonomi per tahunnya mencapai empat sampai dengan sebelas triliun dollar Amerika Serikat (USD). 

Ditempat kedua jenis industri automation of knowledge work yang mencapai nilai enam sampai dengan tujuh triliun USD.

Sementara dengan perkembangan teknologi, muncul pemain-pemain baru (newcumbent) yang inovatif, efisien, bergerak cepat yang mengganggu pemain-pemain lama (incumbent) yang cenderung sudah mapan dan lambat dibebani birokrasi.

Pemain baru disebut disruptif, mengganggu ekuiliberium yang selama ini terjaga dalam perubahan yang lambat.  Disrupsi terjadi dalam banyak bidang dengan tidak dibatasi posisi geografis/batas negara. Seluruh sektor usaha, transportasi, perdagangan, perbankan, industri pariwisata terguncang oleh

perusahaan start ups teknologi.

Dua pembicara masing-masing Prof Dr Bahrullah Akbar MBA, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Keynote  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dibacakan oleh Sumiyati, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Republik  Indonesia saat berlangsung Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Nasional III  Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) 2018  di Solo, Kamis (9/8/2018).

Menurut Prof Dr Bahrullah Akbar MBA, Secara kontradiktif disrupsi teknologi telah menurunkan secara drastis industri minyak dan gas menjadi maksimal satu triliun USD pertahun. Fakta Iain dari adanya disrupsi digital adalah terbentuknya bisnis — bisnis baru berbasiskan teknologi yang tidak membutuhkan biaya overhead tinggi dalam operasinya.

"Misalnya bisnis transportasi yang tidak memerlukan investasi armada kendaraan, tidak adanya persediaan dalam bisnis retail, perusahaan akomodasi tidak membutuhkan real estate, adanya branchless banking dalam bentuk financial technology (fintech)," jelasnya.

Selain itu, lanjut Wakil Ketua BPK, segitiga governance, risk dan control (GRC) merupakan kunci utama dalam membantu internal auditor untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Governance diatur dalam standar 2110 yang berbunyi kegiatan audit internal harus menilai dan membuat rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan proses tata kelola dalam pencapaiannya dengan beberapa tujuan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X