SOLO, KRjogja.com - Sebanyak 138 kelompok gamelan dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara, dipastikan ikut menyemarakkan International Gamelan Festival (IGF) yang akan digelar selama sepekan di Solo mulai Kamis (9/8) mendatang. Rinciannya, 19 kelompok gamelan dari mancanegara, diantaranya Amerika serikat, Inggris, Australia, Irlandia, Jepang,dan Thailand, 46 kelompok daerah berbagai daerah seperti Jakarta, Bali, Banyuwangi, Bandung, Yogyakarta, Kebumen, Tulungagung, Madura, Medan, Banjar, Surabaya dan lain-lain, sedangkan 73 kelompok gamelan lain berasal dari kawasan Solo Raya selaku tuan rumah.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, menjawab wartawan di Balaikota Solo, Selasa (17/7), mengungkapkan, pilihan Solo sebagai tempat penyelenggaraan IGF sebagai bentuk peziarahan kultural ke kampung halaman gamelan. Karenanya, event kolosal ini, dikemas dalam tema 'home coming' (mudik) untuk menyediakan ruang bagi pelaku dan ahli gamelan dari berbagai belahan dunia saling berkontribusi baik secara estetis maupun akademi. Selan itu, mereka juga memikirkan kembali perspektif sumbangan kultur gamelan bagi kemanusiaan dan peradaban dunia masa kini dan ke depan.
Sejak puluhan tahun silam, ujarnya kesenian gamelan berkembang ke berbagai belahan dunia, selain pula ke berbagai daerah di nusantara, dengan beraneka corak, gaya, dan fungsi sesuai daya kreativitas masing-masing. Momentum IGF ini, menurut Hilmar, menjadi peristiwa mudik kultural ke wilayah pemangku seni gamelan, sekaligus saling bersilaturahmi sembari merekonstruksi identitas, membangkitkan dan merawat ingatan-ingatan, menumbuhkan rasa bangga, serta merajuk angan-angan ke depan.
Di sisi lain, Direktur IGF 2018, Rahayu Sunggah menyebutkan, perhelatan akbar dalam dunia gamelan ini dikonsep dengan berbagai sisi, baik secara estetis melalui pemanggungan puluhan kelompok gamelan, maupun akademis lewat forum imilah melibatkan kalangan ahli, pemerhati, dan peminat gamelan dari berbagai belahan dunia. Selain itu, digelar pula pemanggungan bersifat eksibisi berupa penampilan 73 kelomok gamelan dari berbagai daerah di Solo Raya di sepanjang jalan Slamet Riadi mulai pukul 09.00 hingga 17.00.
Seluruh konser gamelan yang menampilkan 19 kelompok dari mancanegara dan berbagai daerah di nusantara, dipusatkan di kawasan Beteng Vasternburg pada 9-16 Agustus. Sedangkan plasa Balaikota Solo, tambahnya, dialokasikan secara khusus sebagai ajang pemanggungan gamelan istana yang menyuguhkan delegasi dari Keraton Kasunanan Solo, Pura Mangkunegaran, Keraton kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman Yogyakarta, Kasultanan Kanoman Cirebon, Puri Pliatan Bali, serta Kasultanan banjar (Kalimantan Selatan).
Sementara pada acara pembukaan di Beteng Vasternburg Kamis (9/8), akan disuguhkan karya-karya maestro gamelan, diantaranya Rahayu Supanggah (Solo), I Wayan Gde Yudane (Bali) dan Taufik Adam (Jakarta). Mereka juga akan berkolaborasi dengan 30 pemusik orkestra simponi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo mengetengahkan eksplorasi gamelan dengan tajuk 'home coming' atau pulang kampung. Selain itu, akan ditampilkan pula kelompok Southbank Gamelan Players dari Inggris, serta Djaduk Ferianto dan Kua Etnika. (Hut)