KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Pembangunan rel ganda Stasiun Balapan, Solo-Stasiun Kedungbanteng, Sragen bakal menutup akses antarkampung di bantaran rel wilayah Dagen, Jaten. Kalangan pelajar paling merasakan imbasnya. Â
"Di situ (perkampungan pinggiran Stasiun Palur) terdapat TK dan SDN Dagen. Tiap hari, anak-anak menyeberangi rel untuk berangkat dan pulang sekolah. Dengan pembangunan rel double track ini, bakal dibangun dinding penyekat sepanjang stasiun. Tentu anak-anak tidak akan bisa lewat lagi," kata Camat Jaten, Aji Pratama Heru K kepada KRJOGJA.com, Rabu (30/5/2018).
Para pelajar yang biasanya berjalan kaki itu sebenarnya tidak aman menyeberang langsung di jalur rel. Mereka nekat menyeberanginya karena lebih dekat ke tujuan dibanding lewat jalan raya. Heru, sapaan akrabnya, mengatakan para pelajar itu harus memutar jauh ke Jalan Kebakkramat-Tasikmadu atau jalan raya Solo-Tawangmangu apabila dibangun dinding pemisah area stasiun.
"Pada saat sosialisasi pemindahan warga bantaran, warga meminta dibangun sarana penyeberangan. Biar tetap bisa lewat situ dan enggak memutar. Kasihan para pelajar. Namun sampai sekarang belum ada jawaban dari KAI," katanya.
Sementara itu proyek pembangunan rel ganda di Stasiun Palur dikerjakan nonstop. Selain itu, dibangun kantor kepala stasiun dan pos jaga.
"Di Palur, mulai dibangun Juni 2017. Dikonsep lebih modern. Juni nanti harus sudah selesai," kata Kepala Stasiun KA Palur, Sudarmanto.
Ia tak menampik pembangunan dinding pembatas stasiun dengan perkampungan bakal menutup akses warga. Mengenai hal itu, ia menegaskan rel memang tidak boleh untuk lalu lintas penduduk kecuali di jalur penyeberangan. (Lim)